Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multi Bintang Pasang Waste Trap di Sungai Cisadane, Ini Teknologinya

Produsen Bir Bintang dan Heineken, Multi Bintang Indonesia bersama dengan Yayasan Banksasuci, Aliansi Air DAS Cisadane, dan Pemkot Tangerang meresmikan instalasi waste trap di hilir Sungai Cisadane untuk menangani masalah limbah yang mencemari sungai.
Penjerat limbah dengan desain Trash Boom. Teknologi yang kami gunakan untuk pembangunan waste trap ini sangat sederhana dan mudah direplikasi. /Bir Bintang
Penjerat limbah dengan desain Trash Boom. Teknologi yang kami gunakan untuk pembangunan waste trap ini sangat sederhana dan mudah direplikasi. /Bir Bintang

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Bir Bintang dan Heineken, Multi Bintang Indonesia bersama dengan Yayasan Banksasuci, Aliansi Air DAS Cisadane, dan Pemerintah Kota Tangerang meresmikan instalasi waste trap di hilir Sungai Cisadane sebagai solusi untuk menangani masalah limbah yang mencemari sungai.

Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia Ika Noviera mengatakan pencemaran sumber air di DAS Cisadane disebabkan oleh sampah yang dibuang ke sungai, yang 84 persennya berasal dari sampah domestik.

Instalasi waste trap berfungsi untuk menjerat sampah di sungai agar tidak mengalir ke laut. Sampah yang terjerat kemudian dikumpulkan dan dikirim untuk dikelola oleh bank sampah setempat, yang kemudian dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.

“Sejak 2017, Multi Bintang sudah melakukan instalasi waste trap di DAS Cisadane menggunakan bambu dan material bekas pakai untuk mengumpulkan sampah dari sungai. Seiring berjalannya waktu, kami melakukan evaluasi dan inovasi agar waste trap semakin efektif dan tahan lama,” katanya melalui siaran pers, Jumat (18/12/2020).

Pemasangan penjerat limbah di DAS Cisadane kali ini dilakukan oleh tim Pelaksana Waste Trap di bawah naungan komunitas Yayasan Banksasuci, yang merupakan wadah aktivis lingkungan dan pengelola bank sampah di Sungai Cisadane.

Multi Bintang Pasang Waste Trap di Sungai Cisadane, Ini Teknologinya

Penjerat limbah yang dipasang menggunakan bahan dasar pipa PVC dan galvanis yang mengadopsi blueprint desain trash boom dari perusahaan startup lingkungan asal Jerman, Plastic Fischer, yang tersedia secara bebas di sumber terbuka (open source).

“Teknologi yang kami gunakan untuk pembangunan waste trap ini sangat sederhana dan mudah direplikasi. Kami berharap dengan tersedianya inovasi ini secara terbuka dan terbukti dapat diimplementasi bisa menjadi contoh bagi perusahaan ataupun komunitas lainnya untuk melakukan hal yang serupa,” ujar Ade Yunus, Ketua Pengurus Yayasan Banksasuci.

Pada November 2019, Multi Bintang bersama Make A Change World juga bekerja sama dengan Plastic Fischer untuk mengembangkan dan memasang trash boom pertama di Bali yang telah terbukti secara efektif dapat menghentikan sampah mengalir ke sungai, saluran air, dan lautan di Bali.

Sementara di Sungai Cisadane, penjerat limbah dengan panjang bentangan 60 meter ini merupakan waste trap terpanjang yang menggunakan desain trash boom dari Plastic Fischer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper