Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Anggaran Pembiayaan Korporasi Minim, Ini Kata Satgas PEN

Per 14 Desember 2020 realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp481,6 triliun atau sekitar 69,3 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun.
Budi Gunadi Sadikin Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Budi Gunadi Sadikin Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri BUMN I sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa pembiayaan korporasi menjadi pos dengan daya serap anggaran yang minim.

Kendati demikian, dia memastikan bahwa penyerapan anggaran pos tersebut hingga akhir tahun ini akan dioptimalkan.

“Memang yang masih agak jauh di bawah adalah sektor pembiayaan korporasi. Itu yang akan menjadi prioritas utama kami untuk mengejar sampai akhir tahun dan alhamdulillah dengan bantuan dari teman-teman di Kementerian Keuangan, kita cukup yakin bahwa akan ada dana dana besar yang bisa cair,” ungkapnya seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020).

Adapun, per 14 Desember 2020 realisasi anggaran program PEN mencapai Rp481,6 triliun atau sekitar 69,3 persen dari total anggaran sebesar Rp695 triliun.

Sayangnya, Budi Gunadi tidak memerinci penyerapan dari masing-masing pos anggaran.

Namun, jika merujuk pada informasi terakhir, pembiayaan korporasi yang memiliki alokasi anggaran Rp62,22 triliun baru tersalurkan Rp2 triliun, atau hanya 3,22 persen hingga 2 Desember 2020.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (12/12/2020), mengatakan melalui berbagai program PEN tersebut diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi hingga mendekati nol persen dari terjadinya kontraksi pada kuartal III sebesar 3,49 persen.

Sri Mulyani menuturkan jika pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun ini mampu mendekati nol persen maka terdapat potensi pembaikan hingga berada di zona positif pada tahun depan.

“Kontraksinya sekarang di sekitar 3 persen dan kita berharap di kuartal IV akan semakin mendekati nol sehingga 2021 kita perekonomiannya masuk di zona positif atau rebound cukup kuat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper