Bisnis.com, JAKARTA – Nilai belanja iklan diproyeksi naik di kisaran 7,5 - 10 persen pada 2021 mendatang. Televisi dan internet diprediksi bakal mendominasi pangsa pasar periklanan Tanah Air tahun depan.
Menurut Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Janoe Arijanto, televisi dan digital masing-masing bakal menguasai 60 persen dan 25 persen pangsa iklan pada 2021. Sisanya dibagi untuk media lain, seperti radio dan media luar ruang.
"Pada 2021, sebenarnya memang agak sulit untuk diramalkan. Namun, tapi akan naik di kisaran 7,5 - 10 persen. Kenaikan bakal didominasi oleh media digital. TV persentase tetap paling besar, tapi digital akan menikmati pertumbuhan paling signifikan," ujar Janoe kepada Bisnis.com, Rabu (16/12/2020).
Tahun ini, jelas Janoe, nilai belanja iklan di Indonesia dihitung berdasarkan skenario pesimistis dan optimistis. Untuk skenario pesimistis, dia memperkirakan nilai belanja iklan di Tanah Air berada di angka Rp175 triliun, sedangkan untuk skenario optimistis nilainya bisa mencapai Rp180 triliun.
Janoe mengungkapkan sampai dengan September 2020 nilai realisasi belanja iklan di Indonesia lebih dari Rp150 triliun. Dengan demikian, dia menilai cukup realistis belanja iklan tahun ini akan melampaui nilai tahun lalu.
Dari segi komposisi, terjadi perubahan cukup mendasar pada 2020 dari kuartal II hingga kuartal IV berjalan, yaitu kenaikan drastis iklan digital yang disebut meningkat 3 kali lipat.
Baca Juga
Tren komposisi tersebut dikatakan bakal terus terjadi hingga 2021 dengan platform yang lebih beragam. Tetapi, akan lebih didominasi oleh direct action media atau iklan yang muncul di media sosial.
Secara keseluruhan, televisi masih mendominasi sekitar 60 persen pangsa pasar iklan, kemudian internet 20-25 persen, dan sisanya diraup oleh media-media konvensional seperti radio dan media luar ruang.
Selain itu, dunia usaha telah menunjukkan pergerakan minat dengan bertambahnya perusahaan yang beriklan melalui media sosial dan terjadinya perpindahan klien dari medium konvensional ke direct action media.