Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan total investasi pada sektor energi dan sumber daya alam pada tahun ini hanya akan mencapai 70 persen dari realisasi tahun lalu.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan bahwa Covid-19 telah memengaruhi dan memukul berbagai sektor, termasuk energi dan sumber daya alam. Hal itu terlihat dari realisasi investasi pada tahun lalu yang mencapai US$31,9 miliar, pada tahun ini diproyeksikan hanya mencapai 70 persen dari capaian tahun lalu.
Per Oktober 2020, katanya, investasi di sektor ESDM baru mencapai US$17,7 miliar yang terdiri atas investasi di sektor migas US$8,1 miliar, sektor ketenagalistrikan US$5,8 miliar, di sektor minerba US$2,8 miliar, dan sektor EBT US$900 juta.
"Outlook kami pada akhir tahun ini investasi sektor ESDM hanya akan mencapai 70 persen dibandingkan dengan 2019 antara US$22 miliar—US$23 miliar," katanya dalam sebuah webinar, Senin (14/12/2020).
Dia optimistis pada tahun depan kegiatan investasi di sektor ESDM akan kembali pulih. Pada 2021 investasi diproyeksikan rebound menjadi US$37,2 miliar.
Proyeksi tersebut terdiri atas investasi di sektor migas senilai US$18 miliar, sektor ketenagalistrikan US$9,9 miliar, sektor minerba US$6,4 miliar, dan sektor energi baru terbarukan US$2,9 miliar.
Baca Juga
"Kami mengharapkan ekonomi full recovery sehingga kami optimis bahwa target investasi 2021 bisa mencapai US$37,2 miliar," jelasnya.
Di samping itu, pemerintah terus berupaya untuk menyempurnakan regulasi yang ada guna membuat iklim investasi di dalam negeri lebih menarik.
Ego menambahkan pemerintah berupaya untuk lebih ramah terhadap investor yang akan masuk ke Indonesia.
"Pemerintah tentunya dalam rangka mencapai target 2021 terus melakukan penyempurnaan perbaikan regulasi serta perbaikan berbagai kemudahan dalam rangka menjaga iklim investasi lebih kompetitif dan kondusif," ujarnya.