Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Industri Lampu Melambat

Asosiasi Perlampuan Indonesia (Aperlindo) menyatakan volume produksi industri lampu nasional terdampak oleh pandemi Covid-19. Namun, dampak tersebut tidak membuat produksi lampu nasional lebih rendah dari realisasi 2019.
Lampu Hemat Energi. Ada peningkatan permintaan sekitar 15-20 persen selama pandemi Covid-19. /ANTARA
Lampu Hemat Energi. Ada peningkatan permintaan sekitar 15-20 persen selama pandemi Covid-19. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perlampuan Indonesia (Aperlindo) menyatakan volume produksi industri lampu nasional terdampak oleh pandemi Covid-19. Namun, dampak tersebut tidak membuat produksi lampu nasional lebih rendah dari realisasi 2019.

Ketua Umum Aperlindo Jhon Manoppo mengatakan pertumbuhan konsumsi lampu nasional sepanjang 2020 lebih rendah secara tahunan. Adapun, pertumbuhan konsumsi lampu pada 2018-2019 sekitar 30-40 persen secara tahunan.

"Memang tidak terlalu tinggi kenaikannya, tapi masih ada sekitar 10 persen [pertumbuhan konsumsi lampu] dari tahun lalu. Kalau saya hitung, konsumsi bisa sekitar 400 juta unit [tahun ini], tahun lalu [sekitar] 330 juta unit." katanya kepada Bisnis, Selasa (15/12/2020).

Jhon menyatakan dampak pandemi Covid-19 terbatas pada perlambatan pertumbuhan konsumsi lampu nasional. Sementara itu, industri lampu nasional terdata tidak ada pengurangan tenaga kerja dari posisi 2019 sebanyak 2.000 orang yang tergabung dalam 14 pabrikan.

Di sisi lain, ada peningkatan permintaan sekitar 15-20 persen selama pandemi dari bulan biasa. Adapun, seluruh peningkatan permintaan tersebut dinikmati oleh pabrikan lampu light emmiting diode (LED).

"Karena lifetime-nya lebih panjang dari LHE (Lampu Hemat Energi). Saat ini pangsa pasar lampu LED [meningkat menjadi] 65 persen di rumah tangga nasional," katanya.

John menyatakan kenaikan permintaan tersebut yang membuat utilisasi pabrikan stabil di kisaran 60-70 persen selama pandemi.

Namun, produktivitas per pabrikan jatuh karena dibatasi akibat pandemi Covid-19. Menurutnya, rata-rata produktivitas pabrikan turun sekitar 30-40 persen selama pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper