Bisnis.com, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau kepada pengguna jasa khususnya di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk agar mempersiapkan perjalanan lebih awal dengan membeli tiket secara daring via Ferizy.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan dengan membeli tiket secara daring, penumpang tidak perlu lagi mengantre di pelabuhan. Selain kepraktisan, hal ini juga penting dalam mendukung physical distancing saat pandemi Covid-19 dalam mengurangi interaksi dengan petugas loket di pelabuhan.
“Demi kelancaran, keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengguna jasa. Pertama, pengguna jasa yang telah membeli tiket harus tiba di pelabuhan lebih awal, yakni melakukan check-in dan cetak boarding pass di pelabuhan paling lambat dua jam sebelum jadwal masuk pelabuhan,” ujarnya, Senin (14/12/2020).
Kedua, bagi pengguna jasa yang tiba di pelabuhan melebihi waktu keberangkatan, maka tiket akan hangus sehingga pengguna jasa harus membeli tiket kembali via online. Ketiga, jika ada kendala yang dihadapi di perjalanan menuju ke pelabuhan yang dirasa dapat menyebabkan keterlambatan, maka pengguna jasa dapat melakukan reschedule tiket paling lambat 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.
Ira mengantisipasi sebanyak dua lintasan tersibuk akan mengalami penurunan produksi jika dibandingkan realisasi pada periode sama tahun lalu dalam pelaksanaan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2020/2021.
Jumlah penumpang di dua lintasan tersibuk yakni lintasan Merak-Bakauheni dapat mencapai 564.000 orang atau turun 38 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 910.000 orang. Selanjutnya, penumpang Bakauheni-Merak diprediksi mencapai 537.000 orang atau turun 37 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 852.000 orang.
Baca Juga
Adapun, untuk penumpang Ketapang-Gilimanuk diperkirakan mencapai 692 ribu orang atau turun 48 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 1,33 juta orang.
Sementara untuk jumlah roda dua di Merak-Bakauheni diperkirakan mencapai 19.000 unit atau turun 36 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 29.000 unit kendaraan. Lalu, kendaraan roda dua di Bakauheni-Merak diperkirakan mencapai 17.000 unit atau turun 37 persen dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu sebanyak 27.000 unit.
“Dan untuk roda dua di Ketapang-Gilimanuk diperkirakan mencapai 151.000 unit atau turun 28 persen dari realisasi tahun lalu sebanyak 209.000 unit,” ujarnya, Senin (14/12/2020).
Sementara itu, trafik kendaraan roda empat di Merak-Bakauheni diperkirakan mencapai 122.000 unit atau turun 16 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 146 ribu unit. Diikuti trafik kendaraan roda empat di Bakauheni-Merak diprediksi mencapai 116.000 unit atau turun 16 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 139.000 unit.
Trafik kendaraan roda empat di Ketapang-Gilimanuk diperkirakan mencapai 167.000 unit atau turun 16 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 209.000 unit.