Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Bisnis Dubai Memburuk, Permintaan Terbebani Pandemi

Ekonomi sektor swasta nonminyak di pusat bisnis Timur Tengah memburuk bulan lalu ke level terendah sejak Mei, menurut IHS Markit. Indeks Manajer Pembeliannya merosot ke 49 dari 49,9 pada Oktober.
Properti Dubai, Uni Emirat Arab/Istimewa
Properti Dubai, Uni Emirat Arab/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas bisnis di Dubai turun untuk bulan kedua pada November karena pandemi virus Corona terus membebani permintaan.

Ekonomi sektor swasta nonminyak di pusat bisnis Timur Tengah memburuk bulan lalu ke level terendah sejak Mei, menurut IHS Markit. Indeks Manajer Pembeliannya merosot ke 49 dari 49,9 pada Oktober.

Sementara itu, angka ketenagakerjaan terus stabil setelah merosot ke rekor terendah awal tahun ini dan laju kehilangan pekerjaan adalah yang paling ringan terlihat dalam sembilan bulan.

Meski demikian, kemungkinan penurunan permintaan dapat menyebabkan kemunduran lain untuk pekerjaan dalam jangka pendek.

"Penurunan baru dalam output dan pertumbuhan penjualan yang lebih lambat terbukti di seluruh sektor swasta nonminyak Dubai pada November, menyoroti kemungkinan penurunan ekonomi 'double dip' dari pandemi," kata David Owen, ekonom di IHS Markit, dilansir Bloomberg, Senin (14/12/2020).

Pertumbuhan pekerjaan baru paling lemah dalam lima bulan, yang menyebabkan penurunan output. Sentimen untuk aktivitas tahun depan turun ke rekor terendah baru pada November di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pemulihan ekonomi yang melambat, ekspektasi bisnis negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Sementara itu, perusahaan menurunkan output untuk pertama kalinya dalam enam bulan dengan kecepatan yang solid dan memperhatikan dampak Covid-19.

Adapun, beberapa perusahaan melaporkan pemulihan yang lebih lambat sejak langkah-langkah penguncian dicabut. Kelemahan permintaan paling menonjol di sektor perjalanan, pariwisata, dan konstruksi.

"Berita tentang vaksin yang efektif dapat memulihkan optimisme jangka panjang karena perusahaan cenderung menaruh harapan yang lebih besar untuk pemulihan yang kuat pada tahun 2021," kata Owen.

Pekan lalu, UEA mendaftarkan vaksin virus Corona yang didukung China dan mengatakan efektivitasnya mencapai 86 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper