Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Brexit Tanpa Kesepakatan, Peritel Inggris Amankan Pasokan

Mengantisipasi kekurangan pasokan barang penting yang dipicu oleh tidak adanya kesepakatan Brexit, para menteri telah memberi tahu supermarket untuk mulai menimbun barang.
Ilustrasi brexit/Reuters
Ilustrasi brexit/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris mengeluarkan seruan kepada peritel dan supermarket untuk mengamankan pasokan di tengah meningkatnya kekhawatiran Brexit tanpa kesepakatan.

Perdana Menteri Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sebelumnya telah sepakat memperpanjang perundingan pada pekan ini. Namun demikian para menteri pesimistis kesepakatan akan tercapai setelah delapan bulan perundingan yang nyaris jalan di tempat.

Mengantisipasi kekurangan pasokan barang penting yang dipicu oleh tidak adanya kesepakatan, para menteri telah memberi tahu supermarket untuk mulai menimbun barang.

"Ada percakapan seminggu yang lalu ketika menteri mengatakan bersiap untuk tidak adanya kesepakatan. Akhir pekan lalu, pesannya adalah tidak akan ada kesepakatan," kata konsultan senior salah satu supermarket besar Inggris, dilansir The Guardian, Senin (14/12/2020).

Konsultan itu menambahkan, supermarket dan para menteri sangat khawatir masyarakat akan mengalami kepanikan dan memborong barang-barang. Apa yang terjadi di awal masa pandemi ketika orang-orang menimbun barang, bisa terulang jika tak ada antisipasi.

Produsen makanan juga telah memperingatkan bahwa pasokan sayuran segar akan terpukul paling parah jika tarif diberlakukan tanpa adanya kesepakatan dagang. Kekurangan bisa berlangsung setidaknya selama tiga bulan.

Andrew Opie, Direktur Makanan dan Keberlanjutan di Konsorsium Ritel Inggris mengatakan pengecer dan pemasok melakukan segala yang mereka bisa untuk mengurangi gangguan bagi konsumen, termasuk meningkatkan stok barang yang tidak mudah rusak dan mencari rute pasokan alternatif.

"Dampak utama [dari] Brexit adalah pada produk segar yang diimpor, seperti buah dan sayuran segar, yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama baik oleh pengecer maupun konsumen," katanya.

Pemerintah juga telah memberi tahu pemasok obat-obatan, perangkat medis, dan vaksin untuk menimbun persediaan selama enam minggu di lokasi yang aman di Inggris.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab, bersikeras Inggris memiliki keragaman pasokan yang cukup untuk obat-obatan jika tidak ada kesepakatan.

Dia mengatakan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial sudah memiliki program untuk mengamankan aliran perangkat medis dan vaksin.

"Mungkin ada perubahan, tapi kami punya cukup keragaman pasokan," katanya.

Dia juga tampaknya mengkonfirmasi laporan terpisah bahwa pemerintah telah menyusun rencana dana talangan senilai miliaran untuk petani dan produsen makanan jika tidak ada kesepakatan.

Ditanya apakah pemerintah berencana membelanjakan 8 miliar poundsterling untuk membantu petani, Raab mengatakan pemerintah akan mendukung komunitas rentang, seperti yang telah dilakukan selama pandemi virus Corona.

Sementara itu, terus ada laporan penundaan yang lama dan kemunduran di pelabuhan Dover karena pengangkut menyalahkan antrean pada penimbunan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper