Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Brexit Diperpanjang Pekan Ini

Dua persoalan besar yang mengganjal tercapainya kesepakatan yakni akses kapal UE ke perairan Inggris dan iklim persaingan bisnis yang setara antara dua pihak.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen sepakat memperpanjang perundingan Brexit dalam sebuah perbincangan telepon, Minggu malam.

Perundingan yang dimulai dengan makan malam antara kedua pemimpin itu, sebelumnya ditargetkan selesai kemarin. Dengan demikian, para negosiator Brexit memiliki waktu tambahan untuk mencapai kesepakatan dagang.

Dua persoalan besar yang mengganjal tercapainya kesepakatan yakni akses kapal UE ke perairan Inggris dan iklim persaingan bisnis yang setara antara dua pihak.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah percakapan itu, kedua pemimpin mengatakan bahwa meskipun kelelahan setelah hampir satu tahun negosiasi, mereka akan bekerja lebih keras.

Johnson mengatakan Inggris akan mencoba mencapai kesepakatan dan tidak akan meninggalkan pembicaraan jika masih ada harapan.

Sementara itu, tim negosiasi melanjutkan pekerjaan mereka di Brussel, von der Leyen akan bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris untuk membahas iklim bisnis yang setara.

Perpanjangan pembicaraan menyusul upaya yang gagal untuk memecahkan kebuntuan saat makan malam pada Rabu malam pekan lalu, setelah kedua belah pihak mengatakan kesepakatan tampaknya tidak mungkin dan menetapkan batas waktu akhir akhir pekan untuk memutuskan apakah akan membatalkan negosiasi.

Tanpa kesepakatan, Inggris akan keluar dari pasar tunggal Uni Eropa dan rezim bea cukai pada 31 Desember. Negara itu akan dipaksa berdagang dengan blok sesuai ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia, dengan tarif, biaya yang lebih tinggi untuk bisnis dan konsumen, serta gangguan di perbatasan.

"Kami akan terus mencoba, dan kami akan mencoba dengan segenap hati kami dan kami akan sekreatif mungkin. Saya khawatir kami masih sangat jauh dalam beberapa hal penting. Namun di mana ada kemauan, di situ ada harapan," kata Johnson dilansir Bloomberg, Senin (14/12/2020).

Pejabat Inggris dan Uni Eropa akan tetap di Brussel untuk membuat kesepakatan selama beberapa hari ke depan. Jika pembicaraan membuahkan kemajuan, ada kemungkinan kesepakatan bisa dicapai pada pertengahan minggu, kata orang-orang dari kedua belah pihak.

Negosiasi antara kedua tim berakhir tak lama setelah tengah malam pada hari Sabtu dengan para pejabat mengungkapkan rasa optimisme baru. Namun mereka memperingatkan bahwa pertanyaan kunci tetap ada.

Selama dua hari terakhir, pembicaraan teknis antara kedua tim telah difokuskan pada penangkapan ikan, sementara kepala negosiator mengadakan diskusi terpisah di markas besar komisi di Brussel tentang bidang permainan yang setara dari aturan persaingan yang sehat untuk bisnis. Kini, persoalan itu menjadi yang paling sulit diselesaikan.

UE telah menyatakan meskipun tidak akan memaksa Inggris untuk tetap mematuhi aturannya, harus ada mekanisme yang memungkinkannya membalas jika Inggris tidak mengikuti perubahan yang diputuskan di Brussels.

Sementara Inggris telah menolak pendekatan ini dengan alasan kedaulatan, kepala negosiatornya melontarkan solusi Sabtu lalu.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab sebelumnya mengatakan bahwa Inggris hanya akan setuju untuk melanjutkan pembicaraan jika UE berkomitmen untuk memindahkan posisinya di bidang perikanan dan level playing field.

"Standar kami cukup tinggi untuk bisa terus berbicara. Kami membutuhkan komitmen tingkat politik untuk mengatasi dua masalah utama itu," kata Raab.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Uni Eropa harus mencoba segalanya untuk mendapatkan kesepakatan.

"Posisi negosiasi tidak berubah sama sekali, dan fakta bahwa pembicaraan tidak mudah sudah jelas. Inggris meninggalkan pasar internal, dan kami tentu saja perlu memastikan bahwa ada kondisi yang adil untuk persaingan jika situasi hukum antara Inggris dan UE semakin menjauh," katanya dalam konferensi pers di Berlin, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper