Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (INKA) mengapalkan lokomotif dan kereta ke Filipina, Sabtu (12/12/2020), sebagai komitmen kontrak senilai US$26 juta dengan Philippine National Railways pada 28 Mei 2018 di Manila.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan pengapalan ke Filipina itu merupakan ekspor perdana lokomotif produksi anak bangsa, setelah ekspor 2 train set diesel multiple unit (DMU) senilai US$9,7 juta (Rp136 miliar) pada Desember 2019, dan 4 trainset diesel multiple unit (DMU) senilai US$21,4 juta (Rp301 miliar) pada Februari 2020.
"Ekspor kali ini merupakan ekspor perdana untuk jenis produk lokomotif produksi anak bangsa," katanya dalam keterangan pers, Senin (14/12/2020).
Baca Juga
Pengapalan ke Filipina mencakup 3 lokomotif dan 15 kereta penumpang. Ekspor kali ini merupakan kelanjutan dari kontrak pengadaan senilai US$26 juta atau sekitar Rp360 miliar yang ditandatangani oleh General Manager Philippine National Railways, Junn B. Magno dengan Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro pada 28 Mei 2018 di Manila.
Budi Noviantoro mengatakan ekspor lokomotif ke Filipina ini merupakan implementasi BUMN Go Global yang selama ini telah dilakukan oleh PT INKA (Persero) melalui ekspor produk-produk kereta api keluar negeri juga menjadi bukti keberlangsungan BUMN di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Pengapalan lokomotif dan kereta penumpang ke Filipina dilakukan melalui Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (12/12/2020). Turut menyaksikan pengapalan di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan sekaligus Komisaris Utama PT INKA (Persero) Gede Pasek Suardika, dan Dewan Komisaris dan Direksi PT INKA (Persero).