Bisnis.com, JAKARTA - Proyeksi permintaan kabel listrik pada 2021 akan bergeser. Posisi Perusahaan Listrik Negara yang selalu mendominasi permintaan kabel listrik diramalkan akan digeser.
Asosiasi Perusahaan Kabel Listrik Indonesia (Apkabel) menyatakan telah berdiksusi dengan direksi PLN. Hasil diskusi tersebut adalah permintaan kabel listrik pada 2021 masih belum akan tumbuh atau kembali ke posisi 2019.
"Kemungkinannya, proyek [ketenagaklistrikan PLN] akan lebih selektif karena bujet [PLN] memang agak terbatas, apalagi dengan permintaan yang sekarang melambat," kata Ketua Umum Apkabel Noval Jamalullail kepada Bisnis, Senin (14/12/2020).
Noval berujar pihaknya membagi pasar kabel listrik menjadi dua, yakni pasar PLN dan non-PLN. Menurutnya, pasar PLN pada 2021 akan dipenuhi oleh kabel distribusi.
Secara umum kabel listrik dapat dibagi menajdi dua, yaitu kabel transmisi dan kabel distribusi. Kabel transmisi adalah kabel yang menyambungkan energi dari pembangkit listrik ke gardu ditribusi, sementara itu kabel distribusi adalah kabel yang menyambungkan energi dari gardu ke perumahan.
Di samping itu, perbaikan permintaan pasar non-PLN yang mulai tumbuh 3 bulan terakhir akan berlanjut ke sepanjang 2021. Adapun, jenis kabel yang akan mendominasi permintaan adalah building wire dan low voltage wire.
Walau permintaan PLN akan melambat pada 2021, permintaan kabel dari pamerintah akan tetap mendominasi. Pasalnya, sebagian permintaan kabel non-PLN datang dari perusahaan konstruksi pemerintah seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Building wire akan menarik untuk pabrikan kabel listrik [untuk 2021]," katanya.
Noval menyampaikan PLN mendominasi serapan industri kabel listrik sekitar 70%--80% yang digunakan untuk transmisi dan distribusi energi dari pembangkit listrik. Adapun, 20%--30% produksi industri dialokasikan untuk diserap sektor swasta.
Seperti diketahui, industri kabel listrik lokal memiliki kapasitas produksi kabel transmisi listrik bawah tanah berkapasitas 50Kv--150Kv (Kilovolt) sepanjang 3.420Km per tahun. Adapun, permintaan kabel listrik layang berkapasitas 150Kv--500Kv untuk mentransmisikan daya dari pembangkit listrik ke gardu mencapai sekitar 64.400 Km pada 2019.