Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19 Masuk Indonesia, Ini Kata Bos Medco

Medco optimistis dengan masuknya vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac itu dapat menjadi sentimen positif terhadap harga komoditas energi ke depannya.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.
Fasilitas produksi dan penyimpanan terapung (Floating Production Storage and Offloading/FPSO) Belanak di South Natuna Sea Block B yang dikelola Medco E&P Natuna (MEPN). Istimewa/SKK Migas.

Bisnis.com, JAKARTA — Pada Minggu (6/12/2020) sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 telah mendarat di Indonesia. Berbagai harapan muncul dengan kehadiran vaksin tersebut, termasuk dari bos dari PT Medco Energi Internasional Tbk.

Direktur Utama Medco Energi (MEDC) Hilmi Panigoro mengatakan bahwa pihaknya optimistis dengan masuknya vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China, Sinovac itu.

Dia berharap hal tersebut dapat menjadi sentimen positif terhadap harga komoditas energi ke depannya.

"Kita semua hari ini sangat optimistis dan berharap dengan ditemukannya vaksin yang di-delivery pertama sudah datang, maka ekonomi akan rebound 2021 sehingga harga komoditas naik lagi ekonomi kembali bergerak dan meningkatkan harga komoditas yang meningkatkan kinerja perusahaan," katanya dalam paparannya kepada media, Selasa (8/12/2020).

Dia menuturkan, pandemi Covid-19 berdampak sangat besar terhadap kegiatan ekonomi secara global. Lemahnya permintaan energi telah menyebabkan rendahnya harga komoditas secara global.

Hilmi mengatakan, emiten berkode saham MEDC tersebut mengharapkan yang terbaik pada 2021. Namun, pihaknya akan selalu mempersiapkan untuk hal yang terburuk dengan segala strategi yang sudah disiapkan perseroan untuk menghadapi hal tersebut.

"Oleh karena itu kita menyiapkan pengontrolan biaya, karena itu lah kunci survival, kalau kita bisa menjaga di level yang kompetitif kita bisa bertahan," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 turut berdampak terhadap kinerja MEDC pada tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, pendapatan perseroan  mencapai US$792,89 juta. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak US$970,24 juta.

Penurunan pendapatan secara langsung mempengaruhi pos laba rugi. MEDC menelan kerugian US$130,11 juta, berbanding terbalik dengan pencapaian periode tahun lalu yang untung US$19,27 juta.

"Rendahnya harga minyak serta permintaan akibat pandemi tentunya berdampak terhadap operasi dan kinerja perseroan. Dengan fokus utama menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan kontraktor, perseroan dengan cepat menyesuaikan target operasi serta pola kerja baru di masa new normal sehingga tetap mampu beroperasi dengan baik tanpa gangguan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper