Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konversi ke Kendaraan Listrik dan Kompor Induksi Didorong

Kontribusi terbesar konsumsi energi berasal dari sektor transportasi.
Sejumlah peserta memasak menggunakan kompor induksi di halaman kantor PLN UP3 Kota Bogor, Jawa Barat, Jum'at (15/2/2019)./ANTARA-Arif Firmansyah
Sejumlah peserta memasak menggunakan kompor induksi di halaman kantor PLN UP3 Kota Bogor, Jawa Barat, Jum'at (15/2/2019)./ANTARA-Arif Firmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk beralih dari kompor gas ke kompor induksi listrik serta mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai salah satu langkah efisiensi energi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi energi mencapai 946 juta setara barel minyak pada 2019. Jumlah ini meningkat 7,90 persen dari tahun sebelumnya.

Kontribusi terbesar konsumsi energi berasal dari sektor transportasi. Adapun konsumsi energi di sektor transportasi hampir sepenuhnya disuplai dari BBM sebesar 99,90 persen, gas 0,05 persen, dan listrik baru 0,04 persen.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa jumlah kendaraan bermotor terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2018, jumlah kendaraan bermotor, mulai dari mobil penumpang, bis, mobil barang, dan sepeda motor mencapai 147 juta unit.

"Jumlah kendaraan total 147 juta, ini besar, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain, seperti Malaysia, populasi kendaraan per kapitanya ini kita masih rendah. Jadi, peluangnya untuk produksi kendaraan listrik masih besar," ujar Dadan dalam webinar Shell Eco-marathon, Jumat (4/12/2020).

Selain mendorong penggunaan kendaraan listrik, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk beralih ke kompor induksi.

Menurutnya, kompor induksi jauh lebih hemat biaya dan hemat energi dibandingkan kompor gas. Kompor induksi kurang lebih 50 persen lebih efisien dibandingkan kompor LPG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper