Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Mini, Sri Mulyani Yakin Pembiayaan Korporasi Bisa Terserap Akhir Tahun

Meski serapan masih sangat kecil, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis anggaran untuk pembiayaan korporasi dapat diserap secara optimal pada akhir tahun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencatat realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk pembiayaan korporasi baru terserap Rp2 triliun per 25 November 2020, dari pagu anggaran sebesar Rp61,2 triliun.

Meski serapan masih sangat kecil, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis anggaran untuk program tersebut dapat diserap secara optimal pada akhir tahun ini.

"Kami optimis akan tetap terjalankan pada 2020 ini, meski masih Rp2 triliun. Sudah ada beberapa program sebetulnya, sudah di-pipeline, tinggal eksekusi penetapan dalam bentuk PP-nya," katanya, Selasa (2/12/2020).

Sri Mulyani mengatakan untuk beberapa korporasi, pihaknya masih akan melihat dari sisi restrukturisasi keuangan perusahaan tersebut. Namun demikian, beberapa perusahaan ini telah masuk ke dalam pipeline pembiayaan.

"Kami harus pastikan, terutama BUMN, mereka betul-betul melakukan perubahan dan perbaikan dari restrukturisasi dan tata kelolanya. Kami akan tetap lakukan pada 2020 sesuai Perpres 72/2020," jelasnya.

Adapun, pemerintah mencatat realisasi anggaran program PEN secara keseluruhan per 25 November 2020 telah mencapai Rp431,54 triliun, dari total yang dianggarkan senilai Rp695,2 triliun.

Pemerintah memastikan penyerapan anggaran pada akhir tahun ini, yang tinggal tersisa sebulan, akan tetap didorong. Sri Mulyani optimistis total anggaran PEN yang akan terserap hingga akhir 2020 mencapai Rp664 triliun atau sekitar 95,51 persen.

Dia mengharapkan peningkatan belanja pemerintah yang akan didorong pada Desember ini akan bisa mengerek perekonomian pada kuartal keempat 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper