Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki lima program prioritas dalam pengembangan sektor manufaktur nasional pada 2021.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan melaksanakan kegiatan prioritas nasional. Adapun, kegiatan maupun target yang ditetapkan itu memiliki kriteria tertentu.
"[Akan diutamakan kegiatan yang] mendukung prioritas nasional [dalam] memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, serta prioritas nasional [dalam] meningkatkan sumber daya manusia dan berdaya saing," katanya kepada Bisnis, Selasa (1/12/2020).
Pertama, kegiatan prioritas dalam rangka peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil. Agus menyatakan beberapa kegiatan yang dimaksud adalah pengembangan industri petrokimia di Teluk Bintuni.
Pihaknya juga akan mengembangkan industri industrial vegetable oil/ industrial lauric oil (IVO/ILO). Seperti diketahui, IVO/ILO merupakan produk hasil pemrosesan CPO yang menurunkan kadar getah dan metal.
Kedua, kegiatan prioritas dalam rangka penguatan kewirausahaan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan koperasi. Agus menyatakan pihaknya akan menggapi target tersebut dengan mengembangkan sentra industri kecil menengah (IKM) dan mengembangkan produk IKM.
Baca Juga
Ketiga, kegiatan prioritas dalam rangka peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan penguagn tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Agus menyampaikan pihaknya akan melakukn pendampingan pada pabrikan untuk emnigkatkan eskpor. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah ajang temu bisnis internasional. Seperti diketahui, Indonesia akan berpartisipasi dalam Hannover Messe 2021.
Keempat, kegiatan prioritas dalam rangka optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dan industri 4.0. Kemenperin berencana mengembangkan data industri 4.0 dan pembangunan pusat inovasi dan pengembangan industri 4.0.
Terakhir, kegiatan prioritas dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing SDM. "[Hal tersebut akan dilakukan] melalui pelatihan industri berbasis kompetensi dan pendidikan vokasi dan kejuruan industri berbasis kompetensi menuju dual system," katanya.