Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saingi Produk China, Komatsu Akan Luncurkan Ekskavator Harga Terjangkau

Ekskavator dengan harga terjangkau tersebut akan dibuat di Jepang atau Thailand.
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, TOKYO — Produsen alat berat, Komatsu, akan meluncurkan ekskavator yang lebih terjangkau di Asia Tenggara, memperhatikan permintaan untuk pembangunan perkotaan dan menangkis persaingan dari peralatan buatan China yang lebih murah.

Ekskavator kelas menengah seberat 20 ton yang disesuaikan dengan pengembangan lahan perumahan dan konstruksi jalan, seperti dikutip dari https://asia.nikkei.com/, akan dipasarkan di Thailand dan Indonesia mulai April 2021, dengan penjualan di pasar terdekat sedang dipertimbangkan. Produk tersebut akan dibuat di Jepang atau Thailand.

Ekskavator hidraulik dalam kelas ukuran ini secara konvensional merupakan mesin multiguna yang mampu menangani pekerjaan bertenaga tinggi seperti penambangan, penggalian, dan penebangan.

Model baru akan hadir dengan tenaga mesin yang lebih moderat dan harga 10 persen hingga 15 persen lebih rendah. Komatsu berharap dapat menarik pelanggan yang mungkin mempertimbangkan memilih produk sejenis buatan pabrikan China, yang dikatakan memakan pasar produsen Jepang, Amerika, dan Eropa sebesar 20 persen.

Komatsu memperkirakan penjualan peralatan konstruksi, pertambangan, dan utilitasnya di Asia di luar Jepang dan China sebesar 129,80 miliar yen (US$1,24 miliar) untuk tahun fiskal 2020, turun 37 persen daripada perkiraan sebelumnya.

Harga batu bara yang merosot melemahkan permintaan di eksportir utama batu bara Indonesia, sedangkan pandemi virus corona menghantam bisnis secara umum. Periode ekonomi yang sulit membuat perusahaan konstruksi sensitif terhadap kinerja harga.

Penjualan peralatan di China diproyeksikan mencapai 149,4 miliar yen, naik 18 persen, didorong oleh peningkatan investasi infrastruktur publik.

Komatsu adalah pemain utama di pasar mesin konstruksi di Indonesia, tetapi pesaing China seperti Sany Heavy Industry dan XCMG Group semakin menantangnya dalam beberapa tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper