Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada November 2020 tumbuh 0,60 persen menjadi Rp102,86 dari bulan lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan subsektor tanaman pangan turun 0,54 persen karena indeks petani turun 0,10 persen dan indeks yang dibayar naik 0,43 persen.
Menurutnya, turunnya indeks yang diterima pada November 2020 karena ada penurunan indeks pada padi sebesar 0,17 persen dan palawija 0,03 persen.
“Subsektor yang naik holtikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan. Ini [subsektor] naik untuk holtikultura 12,58 persen, perkebunan rakyat 2,25 persen, peternakan naik 0,58 persen, perikanan turun 0,03 persen. Namun untuk nelayan naik 0,23 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020).
Sementara itu, perkembangan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) di subsektor holtikultura naik 2,13 persen, tanaman perkebunan 2,53 persen, peternakan naik 0,66 persen, dan perikanan naik 0,14 persen pada November tahun ini.
Adapun, pergerakan harga gabah baik gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) masing-masing turun 1,94 persen dan 1,74 persen per Oktober 2020 month-to-month. Jika dirinci, harga GKP senilai Rp4.722 per kg sedangkan harga GKG senilai Rp5.312 per kg.
“Secara year-on-year gabah kering panen turun tajam 7,38 persen,” katanya.