Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen pesawat terbang Airbus SE yakin dengan rencananya untuk meningkatkan produksi varian jet terlarisnya yakni A320 sebanyak 47 per bulan pada tahun depan.
Salah satu sumber Bloomberg mengatakan, Airbus tetap meyakini target itu meskipun industri penerbangan belum pulih sepenuhnya.
Pihak Airbus mengatakan kepada perusahaan mitranya yang menjadi pemasok komponen pesawat pada bulan lalu, untuk bersiap mendukung target produksi bulanan A320 sebanyak 47 unit pada paruh kedua tahun 2021.
Langkah itu dilakukan karena beberapa analis memproyeksikan, produksi pesainganya dari Eropa yakni Boeing Co. berpotensi terganggu pada tahun depan.
Airbus juga disebut-sebut tetap yakin denga targetnya, kendati varian pesawat jet penumpang miliki Boeing Co. yakni 737 Max sudah diizinkan kembali untuk digunakan.
Adapun, Airbus telah membuat terobosan di tengah krisis akibat pandemic Covid-19 dengan berhasil mengirimkan 72 pesawat bulan lalu. Perusahaan sejauh ini telah mampu menghindari pembatalan pesanan secara besar-besaran.
Baca Juga
Sebelumnya, Airbus juga mengungkapkan tiga konsep pesawat komersial nol emisi pertama di dunia yang dapat mulai beroperasi pada 2035.
Masing-masing konsep tersebut mewakili pendekatan berbeda menuju penerbangan nol emisi, mengeksplorasi berbagai jalur teknologi, dan konfigurasi aerodinamis untuk mendukung ambisi Airbus dalam memimpin dekarbonisasi industri penerbangan secara menyeluruh.
Semua konsep ini mengandalkan hidrogen sebagai sumber tenaga utama - opsi yang menurut Airbus menjanjikan sebagai bahan bakar penerbangan yang bersih. Hidrogen kemungkinan akan menjadi solusi untuk industri kedirgantaraan dan juga industri lainnya dalam mencapai target emisi netral.
“Konsep yang kami ungkapkan hari ini memberikan gambaran kepada publik tentang ambisi kami dalam mendorong visi yang tegas untuk masa depan penerbangan tanpa emisi,” kata Guillaume Faury, CEO Airbus pada September lalu.