Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank of Korea (BOK) Lee Ju-yeol mengatakan ekonomi kemungkinan akan menyusut lebih lambat dari yang diperkirakan meskipun pandemi memburuk dengan gelombang kedua di sejumlah negara.
Namun, dia memperingatkan bahwa kenaikan yang cepat dapat merusak momentum pertumbuhan.
BOK menaikkan proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini menjadi -1,1 persen dan 3 persen untuk 2021. Kedua proyeksi itu 0,2 poin persentase lebih tinggi dari perkiraan pada Agustus lalu.
Lee mengatakan BOK berasumsi bahwa penyebaran global Covid-19 akan stabil mulai pertengahan 2021.
"Dampak negatif dari kebangkitan virus masih besar, tetapi ekspor kemungkinan akan lebih besar daripada itu," kata Lee, dilansir Bloomberg, Kamis (26/11/2020).
Pernyataan itu mengiringi kebijakan dewan bank sentral yang menahan suku bunga acuan di angka 0,5 persen dan meningkatkan proyeksi pertumbuhan.
Baca Juga
Sementara berpandangan optimistis cenderung hati-hati mengenai kekuatan pemulihan, Lee mengatakan bank sentral
siap untuk turun tangan dan menstabilkan pasar mata uang jika pergerakan tajam dalam won. Dia mencatat bahwa won telah menguat dengan kecepatan yang lebih cepat daripada mata uang utama.
Proyeksi pertumbuhan bank sentral yang lebih kuat dan komentar Lee menunjukkan kemungkinan yang kecil bank sentral akan menurunkan suku bunga, terutama karena negara tersebut terus mengalami kenaikan cepat dalam utang rumah tangga dan kenaikan harga rumah secara nasional.
Sebagian besar ekonom memperkirakan BOK akan mempertahankan suku bunga acuan setidaknya hingga akhir 2021.
Di samping perkembangan pandemi dan produksi vaksin, nilai tukar yang menguat juga dapat mempengaruhi kecepatan pemulihan.
Won telah menjadi salah satu yang berkinerja terbaik di Asia pada kuartal ini, terapresiasi hampir 6 persen terhadap dolar AS.
Lee mengatakan, sementara pengaruh nilai tukar terhadap kinerja ekspor lebih lemah dari sebelumnya, volatilitas mata uang akan menambah tingkat ketidakpastian yang tinggi bagi perusahaan.
Ekspor yang lebih kuat membantu perekonomian keluar dari resesi yang dipicu pandemi pada kuartal lalu. Namun dengan aturan jarak sosial setempat diperketat karena infeksi memburuknya wabah di negara-negara besar juga mengancam melemahkan rebound ekspor Korea.