Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk tahun depan menyiapkan anggaran Rp6 triliun kepada lembaga penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Total butuh Rp25 triliun, Rp6 triliun itu dari SMF dan sisanya dari pemerintah,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo secara virtual di Jakarta pada Kamis (26/11/2020).
Dia optimistis tahun depan KPR program pemerintah seperti FLPP kinerjanya masih tetap kencang, terbukti dengan kenaikan target dari 102.000 menjadi 157.500 unit rumah subsidi tahun depan.
Namun, lanjutnya, diperkirakan untuk segmentasi komersial menengah ke atas dan menengah ke bawah permintaannya tidak terlalu besar sebagai dampak lanjutan dari pandemi Covid-19.
“Jadi, untuk KPR pemerintah menyubsidi tetap demand besar, tapi menengah ke atas berkurang. Harusnya ke depan properti menengah ke bawah itu bagus karena nanti kami bantu dari sisi suplai yaitu kredit konsumsi untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah,” paparnya.
Meski begitu, lanjutnya, untuk rencana kerja secara keseluruhan tahun depan, pihaknya belum mau membeberkan detail karena masih akan dibahas dan akan dipublikasikan dalam waktu dekat.
SMF, ungkapnya, juga berencana masuk kepada pembiayaan konstruksi yang menyasar pengembang yang membangun perumahan MBR. Pengembang itu, lanjut dia, adalah pengembang yang sudah terdaftar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Besarnya berapa? Lagi kami hitung, harus disiapkan SOP, risk management, persetujuan OJK [Otoritas Jasa Keuangan]. Kami sedang siapkan karena mandatnya baru sebulan lalu,” ujarnya.