Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Bongkar BUMN Pangan hingga Ambisi Caplok Tambang Garam Luar Negeri

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan Kementerian BUMN tengah mengodok skema pembentukan holding BUMN pangan. Masing-masing anggota BUMN pangan akan memiliki tugas khusus, salah satunya mengakuisisi tambang garam di luar negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com,JAKARTA— Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan struktur klaster perseroan pelat merah sektor pangan hingga ambisinya ke depan.

Dalam sebuah seminar virtual Rabu (19/11/2020), Erick mengungkapkan struktur klaster badan usaha milik negara (BUMN) pangan sudah disetujui. 

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) digadang-gadang menjadi induk atau holding. Adapun RNI akan membawahkan beberapa BUMN seperti PT Berdikari (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero) (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani (Persero). Selanjutnya  PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Garam (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), dan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero).

Lebih lanjut, dia menjelaskan sedang mempelajari keberadaan Perinus dan Perindo. Pihaknya menyangsikan keberadaan dua perseroan pelat merah di bidang yang sama dan menilai lebih baik dilakukan penyatuan.

Selain itu, Erick juga berniat konsolidasi Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Keduanya diminta fokus ke perdagangan dan distribusi.

Dia menyorot kondisi kebutuhan garam dalam negeri yang telah terpenuhi. Akan tetapi, kondisi berbeda untuk garam industri.

“Kami kembali sebagai korporasi kalau dilihat ada valuable yang menarik untuk perusahaan tambang garam di luar negeri ya bisa aja kami caplok karena yang namanya garam industri terus impor,” paparnya.

Erick menjelaskan value chain klaster BUMN pangan telah rampung. Sebagai gambaran, Pertani dan Sang Hyang Seri akan fokus di komoditas jagung dan beras selanjutnya Berdikari untuk ayam dan sapi. Untuk komoditas ikan, lanjut dia, akan dikelola oleh Perindo dan Perinus. Gula nanti oleh PG Rajawali anak usaha RNI.

“RNI akan mengelola secara korporasi tidak turun ke sektoral. Jadi, tidak ada lagi nanti perusahaan di bawah klaster pangan saling kompetisi,” jelasnya.

Adapun, BGR akan difokuskan untuk bisnis storage. Selanjutnya, perdagangan akan menjadi fokus PPI.

“Penjualan ritel silakan tidak mau kompetisi dengan swasta. Kami mau jadi pemasok,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper