Bisnis.com, JAKARTA - Menteri keuangan Sri Mulyani menyampaikan bantuan sosial pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat telah tersalurkan kepada hampir sebanyak 50 juta keluarga penerima manfaat.
Sri Mulyani merincikan hingga kuartal ketiga tahun ini, anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk perlindungan sosial telah mencapai Rp181,7 triliun atau telah terealisasi 77,3 persen dari total yang dianggarkan.
Dari jumlah tersebut, penerima bantuan sosial (bansos) terbesar berasal dari program keluarga harapan (PKH) sebanyak 10 juta KPM, kemudian kartu sembako 19,4 juta KPM.
"Bansos tambahan 9 juta KPM, berati kita sudah membantu hingga di desil ketiga, berarti 35 persen dari total keluarga penerima," katanya, Kamis (12/11/2020).
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bantuan bansos di Jabodetabek mencapai hampir sebanyak 2 juta KPM dan di luar Jabodetabek sebesar 9,2 juta KPM.
Dengan demikian, imbuhnya, sebanyak 60 persen penduduk Indonesia keluarga penerima telah mendapatkan manfaat dari program perlindungan sosial tersebut.
Baca Juga
"Kalau tambah bantuan langsung tunai [blt] desa yang hampir 7,6 penerima, sebenarnya hampir 50 juta yang mendapatkan bansos dari pemerintah, ini karena memang kami memperluas," ujarnya.
Di samping itu, di sisi produktif, Sri Mulyani mengatakan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) pada kuartal ketiga telah diberikan kepada sebanyak 3,5 juta pelaku UMKM.
Kemudian, insentif berupa diskon listrik juga telah diberikan kepada 31,4 juta pelanggan, baik rumah tangga maupun UMKM.
Selain itu, insentif di sektor kesehatan tercatat lebih dari 340.000 tenaga kesehatan, di pusat dan daerah, yang mendapatkan insentif tersebut.