Bisnis.com, JAKARTA - Schneider Electric, bekerjasama dengan 451 Research – bagian dari S&P Global Market Intelligence, mengumumkan temuan dari studi mengukur dampak efisiensi dan keberlanjutan terhadap bisnis penyedia layanan cloud.
Laporan yang baru-baru ini dirilis mencakup wawasan terhadap lebih dari 800 penyedia layanan data center di seluruh dunia tentang perspektif mereka terkait keberlanjutan dan inisiatif strategis yang mungkin mereka lakukan di masa depan. Selain itu, studi ini juga membahas apa yang diperlukan untuk mencapai keberlanjutan bagi penyedia layanan colocation.
“Studi dari 451 Research memberikan gambaran tentang pengaruh efisiensi dan keberlanjutan pada pasar colocation,” kata Mark Bidinger, President of the Cloud & Service Provider Segment, Schneider Electric dalam keterangan yang Bisnis terima, Rabu (11/11/2020).
“Operator multi-tenant data center (MTDC) dapat menggunakannya sebagai alat untuk menilai kesenjangan dalam sumber daya dan adopsi, serta risiko tidak mengambil tindakan.”
Dalam studi Multi-tenant data centers and sustainability: ambitions and reality ini, 451 Research melakukan survei kepada para pembuat keputusan TI yang memegang tanggung jawab fungsional atas strategi keberlanjutan data center mereka baik colocation dan wholesale data center.
Responden berasal dari berbagai negara di seluruh dunia mencakup: Amerika Serikat, China, India, Australia, Prancis, United Kingdom, Meksiko, Brasil, Jepang, Singapura, Arab Saudi, Swedia, Denmark, dan lainnya. Profil perusahaan berkisar antara 10 hingga 10.000+ karyawan, dan dengan kapasitas data center dari di bawah 1MW hingga lebih dari 150MW.
Baca Juga
“Efisiensi dan keberlanjutan data center sudah menjadi topik utama di sektor data center, dan studi kami menunjukkan bahwa hal ini masuk dalam daftar prioritas utama bagi penyedia layanan MTDC di seluruh dunia”, kata Daniel Bizo, analis riset senior di 451 Research, bagian dari S&P Global Market Intelligence.
“Pada akhirnya, ekspektasi dari pelanggan, regulator dan masyarakat luas semakin memberikan desakan bagi para penyedia layanan cloud mengingat efek perubahan iklim menjadi lebih jelas dari sebelumnya."
"Infrastruktur data center global terus bertumbuh sebagai respons terhadap permintaan yang lebih tinggi untuk penyediaan layanan digital, begitu pula kesadaran yang semakin tinggi terhadap dampak lingkungannya.“