Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Per September 2020, Investasi Sektor Industri Rp201,9 Triliun

Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang Januari-September 2020, sektor industri menggelontorkan dananya sebesar Rp201,9 triliun atau berkontribusi 33 persen dari total nilai investasi nasional Rp611,6 triliun.
Kunjungan Menteri Perindustrian dalam rangka meninjau penerapan protokol kesehatan di lingkungan pabrik dan pelaksanaan Izin Operasionalitas dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Kemenperin
Kunjungan Menteri Perindustrian dalam rangka meninjau penerapan protokol kesehatan di lingkungan pabrik dan pelaksanaan Izin Operasionalitas dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang Januari-September 2020, sektor industri menggelontorkan dananya sebesar Rp201,9 triliun atau berkontribusi 33 persen dari total nilai investasi nasional Rp611,6 triliun.

Penanaman modal di sektor industri pada sembilan bulan tersebut meningkat apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar Rp147,3 triliun.

Adapun subsektor yang memberikan sumbangsih terbesar pada devisa selama Januari-September 2020, yakni investasi dari industri logam, mesin dan elektronik Rp77,8 triliun.

Berikutnya, industri makanan sebesar Rp40,5 triliun serta industri kimia dan farmasi berkisar Rp35,6 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis resiliensi sektor industri manufaktur di Indonesia masih cukup kuat dan tinggi saat menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Hal ini tercermin dari semangat berbagai perusahaan yang banyak mengajukan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).

“Selain itu, terlihat dari Purchasing Managers’ Index yang menunjukkan confidence para manajer di sektor industri dalam melakukan pembelian bahan baku,” katanya melalui siaran pers, Selasa (10/11/2020).

Agus mengemukakan hasil survei yang dirilis oleh IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia bulan Oktober berada di level 47,8 atau naik tipis dibanding capaian pada September yang menempati posisi 47,2.

Namun, bagi pemerintah angka PMI tersebut sudah positif jika dibandingkan ketika Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada Februari-Maret. Alhasil, sektor industri kini dianggap berada dalam fase menggeliat.

Agus pun berkomitmen untuk aktif mendorong percepatan upaya pemulihan ekonomi nasional, termasuk memacu PMI masuk ke angka 50 yang menandakan status industri pada tahap ekspansif.

“Kami yakin masa penyembuhan sektor manufaktur akan semakin cepat. Indikatornya terlihat dari penjualan mobil, sepeda motor dan semen yang naik tajam pada kuartal III/2020 bila dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Agus.

Agus juga menegaskan pihaknya akan terus menjaga momentum baik kinerja kuartal III/2020 ini agar bisa membaik hingga akhir tahun. Diharapkan, laju pertumbuhan lapangan usaha sektor manufaktur dapat berada di zona hijau pada kuartal IV/2020.

Kendati begitu, peningkatan konsumsi masyarakat dan kedisiplinan masyarakat menjaga protokol kesehatan juga menjadi kunci.

“Kami telah banyak melakukan upaya strategis agar pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak meluas di sektor industri. Salah satunya memastikan industri tetap beroperasi di tengah ancaman pandemi,” ujar Agus.

Agus mengemukakan, pihaknya akan terus aktif mengawal realisasi penanaman modal dari sektor industri. Pasalnya, hal ini akan membawa dampak luas bagi perekonomian nasional, di antaranya adalah penguatan struktur manufaktur di dalam negeri sehingga memacu daya saing hingga kancah global.

“Selain itu, multiplier effect lain dari investasi sektor industri yang masuk adalah penyerapan tenaga kerja yang banyak. Jadi, artinya investasi merupakan salah satu kunci untuk mencegah PHK,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper