Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I baru melayani 54 persen penumpang pada awal November 2020 dari rata-rata penerbangan harian pada saat kondisi normal pada 2019 dan mengejar target hingga 30 juta penumpang pada akhir tahun ini.
VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menyampaikan berdasarkan data pada pekan pertama November yakni 1-7 November 2020 tercatat sebanyak 606,091 penumpang melalui 15 bandara yang dikelola atau rata-rata harian 101.015 penumpang per hari. Angka tersebut, baru mencapai sekitar 54 persen dari rata-rata penerbangan saat kondisi normal yang mampu melayani hingga 223,377 penumpang per hari.
Dia menambahkan untuk pergerakan penerbangan pada periode yang sama, perseroan melayani hingga 7.666 pergerakan pesawat atau rata-rata harian mencapai 1.096 pergerakan pesawat. Handy menyebutkan angka tersebut baru sekitar 40 persen dari rata-rata pergerakan pesawat saat kondisi normal yang dapat melayani 1.841 pergerakan pesawat per hari di 15 bandara yang perseroan.
Sementara itu, total trafik penumpang di 15 bandara AP I pada periode Januari-Oktober 2020 sebesar lebih dari 26,7 juta penumpang penumpang dengan prediksi trafik hingga akhir tahun mencapai sekitar 29 juta atau 30 juta penumpang.
“Melihat tren pada masa libur panjang sebelumnya, kami yakin dapat sedikit mendongkrak pertumbuhan penumpang dan trafik pesawat pada masa libur panjang di akhir tahun di 15 bandara yang kami kelola. Beberapa upaya telah kami lakukan untuk mengairahkan agar masyarakat tidak perlu khawatir untuk terbang lagi,” jelasnya, Senin (9/11/2020).
Menurutnya upaya untuk menggaet dan mencapai target jumlah penumpang pada akhir tahun ini semakin dapat dilakukan karena pihaknya mendapatkan stempel "Safe Travel" dari World Travel and Tourism Council (WTTC). Penyematan ini juga merupakan salah satu upaya untuk meyakinkan dan menumbuhkan kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara.
Baca Juga
Tak hanya itu, trafik penerbangan di 15 bandara Angkasa Pura I pada Oktober 2020 mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Trafik penumpang mengalami pertumbuhan 16,9 persen dari 1,853 juta penumpang pada September menjadi 2,168. juta penumpang pada Oktober.
Libur panjang cuti bersama Maulid Nabi pada 28 Oktober - 1 November 2020 menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan trafik pada Oktober dan awal November. Pada periode ini trafik penumpang mencapai 453.556 penumpang, tumbuh 17,9 persen dibanding periode minggu sebelumnya (21-25 Oktober) yang hanya sebesar 384.535 penumpang.
Puncak arus mudik libur panjang terjadi pada 28 Oktober dengan trafik di 15 bandara Angkasa Pura I mencapai 103.506 penumpang dan puncak arus balik terjadi pada 1 November dengan trafik mencapai 109.725 penumpang.
Menurutnya peningkatan trafik penumpang pada Oktober tersebut juga menunjukkan tingkat kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan perjalanan udara yang semakin pulih yang juga didorong oleh stimulus pelayanan jasa penumpang pesawat udara atau passenger service charge yang diterapkan.
Upaya lainnya yang telah dilakukan AP I adalah menyediakan fasilitas rapid test di 11 bandaranya dengan biaya di 8 bandara besar yang hanya sebesar Rp85.000 per 14 September lalu. Fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan udara pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Di luar itu juga berkomitmen dalam penerapan protokol kesehatan melalui pembersihan area-area yang sering disentuh oleh penumpang dengan menggunakan desinfektan secara berkala, pengaturan jarak antrian dan kursi penumpang di area boarding lounge serta melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen perjalanan bagi calon penumpang.
“Kami berharap upaya yang kami lakukan ini dapat membuat calon penumpang menjadi lebih percaya diri serta tidak khawatir untuk bepergian dengan menggunakan pesawat udara,” ujarnya.