Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) bersama dengan maskapai dan Kementerian BUMN melanjutkan pembahasan terkait dengan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.
VP Corsec AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan pembentukan holding BUMN tetap berlanjut. Menurutnya sebagai pengelola bandara perseroan juga memperoleh manfaat, salah satunya efisiensi secara operasional.
“Masih berlanjut rencana holding ini. Kami optimistis, dengan holding akan meningkatkan kinerja. Hal ini karena holding akan membuka peluang secara operasional juga dapat dilaksanakan efisiensi,” ujarnya, Senin (9/11/2020).
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan berdasarkan arahan kementerian BUMN, saat ini masing-masing pihak yang terlibat dalam holding membentuk gugus tugas yang akan mempersiapkan wadah, struktur hingga perencanaan sinergi rute bersama dengan maskapai dan operator bandara.
Selain itu, lanjut Faik, juga ada gugus tugas untuk menciptakan tingkat permintaan. Tugasnya diantaranya melakukan inisiatif yang dapat dilakukan holding bersinergi dengan lembaga pemerintah untuk pemulihan jangka pendek, menengah, hingga panjang sehingga hasilnya diharapkan dapat memperbaiki kinerja ritel, bandara dan pariwisata.
Adapun tujuan pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung tersebut yang telah diselaraskan dengan lima prioritas atau lima tujuan strategis Kementerian BUMN.
Baca Juga
Kelima tujuan strategis itu adalah, pertama, mempercepat pengembangan ekonomi dan SDM yang inklusif yang meliputi mendorong usaha mitigasi dan pemulihan dampak Covid-19 yang terintegrasi, kemudian mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta mengembangkan kapasitas dan kapabilitas lintas sektor.
Kedua, pengembangan konektivitas nasional dan global yang meliputi koordinasi tunggal pengembangan masterplan lintas sektor juga memperkuat keunggulan kompetitif secara kolektif dengan integrasi rantai nilai untuk memperluas aksesibilitas dan konektivitas.
Ketiga, ekspansi bisnis dan pasar diantaranya memaksimalkan potensi kolaborasi dan ekspansi antar entitas, memperkuat posisi bisnis dan skala ekonomis, serta memperkuat keberlanjutan operasional dan keuangan entitas.
Keempat, keunggulan pelayanan dan operasional, diantaranya dengan meningkatkan keselamatan dan keamanan kegiatan operasional, Meningkatkan keunggulan pelayanan sepanjang mata rantai portofolio, serta mengembangkan kelincahan organisasi untuk beradaptasi.
Terakhir, optimalisasi manajemen portofolio yang meliputi fokus pada pengembangan kapabilitas inti tiap entitas untuk memaksimalkan potensi penambahan nilai, efisiensi portofolio melalui merger/ akuisisi/ divestasi antar entitas.