Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia pada 2021 diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan yang tinggi, setelah mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19 pada tahun ini.
Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Eric Alexander Sugandi memperkirakan ekonomi pada 2021 akan mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen.
Sementara untuk keseluruhan tahun 2020, Eric memperkirakan ekonomi akan terkontraksi sebesar -0,7 persen, membaik dari proyeksi sebelumnya sebesar -2,2 persen.
Eric berpandangan, kontraksi ekonomi terbesar telah dilalui Indonesia, yaitu pada kuartal II/2020 yang tercatat -5,32 persen secara tahunan year-on-year (yoy) dan pemulihan telah terjadi pada kuartal III/2020.
"Perekonomian Indonesia mulai bergerak menuju pemulihan di triwulan III/2020. Dengan memperhitungkan data PDB di triwulan III/2020, IKS merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke -0,7 persen di tahun 2020 dan 6,0 persen untuk 2021," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (9/11/2020).
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020, yaitu sebesar -3,49 persen yoy.
Baca Juga
Dengan mencatatkan pertumbuhan negatif secara dua kuartal secara berturut-turut, maka Indonesia telah memasuki resesi ekonomi.
Meski demikian, secara kuartalan, ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 tumbuh positif sebesar 5,5 persen secara quarter-to-quarter (qtq).
Pertumbuhan yang positif tersebut terutama disebabkan oleh pembukaan kembali sektor-sektor perekonomian secara bertahap.
Dari sisi pengeluaran, pengeluaran pemerintah menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi secara tahunan di tengah konsumsi rumah tangga dan investasi masih mengalami pertumbuhan negatif.