Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Korporasi Masih Tersendat, Ini Strategi Sri Mulyani

Untuk mempercepat penyerapannya, pemerintah telah menetapkan beberapa target. Salah satunya adalah pencairan dana talangan ke beberapa BUMN. Dalam hal ini, pencairan dana talangan kepada proyeksi pinjaman kepada PT KAI dan perumnas pada pekan ketiga bulan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja pembiayaan korporasi mulai tampak setelah beberapa bulan sebelumnya tercatat 0 persen. Meski demikian, persoalan regulasi masih menghambat efektivitas penyalurannya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa pemerintah telah mencapai sejumlah kemajuan dalam proses pembiayaan korporasi. Beberapa regulasi yang dibutuhkan sebagian saat ini telah dirampungkan.

"Realisasi penyertaan modal negara direncanakan pada minggu pertama November sampai dengan Desember 2020," kata Sri Mulyani dalam paparannya, Senin (9/11/2020).

Sri Mulyani menambahkan bahwa realisasi pembiayaan korporasi sejauh ini baru sekitar Rp2 triliun atau 3,2 persen dari alokasi anggaran senilai Rp62,2 triliun.

Realisasi program ini didorong oleh penjaminan korporasi melalui pembayaran imbal jasa penjaminan (IJP) senilai Rp942 juta dan dana cadangan claim loss limit senilai Rp2 triliun. Untuk mempercepat penyerapannya, pemerintah telah menetapkan beberapa target.

Salah satu di antaranya adalah pencairan dana talangan ke beberapa BUMN. Dalam hal ini, pencairan dana talangan kepada proyeksi pinjaman kepada PT KAI (Persero) dan perumnas pada pekan ketiga bulan ini serta proyeksi pinjakam kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pada waktu yang sama.

Dari sisi regulasi, Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga akan terus berkoordinasi dengan Sekretariat Negara dan Kementerian Hukum dan HAM, pembahasan maraton dengan BUMN, penunjukkan konsultan dalam pelaksanaan due diligence dan pelibatan SMV dalam penyusunan KPI untuk mempercepat proses pencairan.

"Untuk beberapa peraturan hampir selesai dan nanti diharapkan segera terealisasi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper