Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah Inggris pada Oktober 2020 mengalami kenaikan terbesar sejak 2016, mendorong nilai rata-rata ke rekor menjelang lockdown baru yang diberlakukan kembali untuk menahan virus corona jenis Covid-19.
Harga rumah rata-rata naik 7,5 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya (yoy) ke rekor rata-rata 250.457 pound sterling (Rp4,68 miliar), ungkap pemberi pinjaman hipotek Halifax. Dalam sebulan saja, harga meningkat sekitar 0,3 persen.
Pasar properti mengarah bertentangan dengan penurunan ekonomi secara umum sejak virus melanda, karena penduduk ingin pindah dari pusat kota.
Pemerintah juga mendorong permintaan dengan keringanan pajak sementara atas pembelian dan dengan menjanjikan pinjaman yang lebih lunak bagi pembeli milenial.
Di bawah lockdown baru yang diberlakukan mulai pekan ini, melihat-lihat rumah masih diperbolehkan dan agen real estat tetap diizinkan membuka kantor untuk menjalankan bisnis.
Boom bisnis properti ini mungkin berumur pendek. Meningkatnya pengangguran dan lockdown baru bulan ini akan mempersulit transaksi.
Baca Juga
Bank of England, bank sentral Inggris, memperluas stimulus moneter pada Kamis lalu karena perkiraan pertumbuhan dipangkas.
"Langkah-langkah dukungan pemerintah tidak diragukan lagi telah membantu untuk menunda penurunan yang sempat diprediksi di pasar perumahan, tetapi mereka tidak akan berlanjut tanpa batas," kata Russell Galley, Direktur Pelaksana Halifax.
Dengan sejumlah kendala yang dihadapi pasar perumahan, dia memperkirakan ada tekanan penurunan yang lebih besar pada harga rumah saat memasuki 2021.