Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Rumah di Inggris Naik Terbesar Sejak 2016

Harga residensial di Inggris meningkat terbesar sejak 2016 pada Oktober 2020. Harga rumah rata-rata naik 7,5 persen pada Oktober yoy ke rekor rata-rata 250.457 pound sterling.
Residensial vertikal di Chelsea, London./Chris Ratcliffe/Bloomberg
Residensial vertikal di Chelsea, London./Chris Ratcliffe/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah Inggris pada Oktober 2020 mengalami kenaikan terbesar sejak 2016, mendorong nilai rata-rata ke rekor menjelang lockdown baru yang diberlakukan kembali untuk menahan virus corona jenis Covid-19.

Harga rumah rata-rata naik 7,5 persen pada Oktober dari tahun sebelumnya (yoy) ke rekor rata-rata 250.457 pound sterling (Rp4,68 miliar), ungkap pemberi pinjaman hipotek Halifax. Dalam sebulan saja, harga meningkat sekitar 0,3 persen.

Pasar properti mengarah bertentangan dengan penurunan ekonomi secara umum sejak virus melanda, karena penduduk ingin pindah dari pusat kota.

Pemerintah juga mendorong permintaan dengan keringanan pajak sementara atas pembelian dan dengan menjanjikan pinjaman yang lebih lunak bagi pembeli milenial.

Di bawah lockdown baru yang diberlakukan mulai pekan ini, melihat-lihat rumah masih diperbolehkan dan agen real estat tetap diizinkan membuka kantor untuk menjalankan bisnis.

Boom bisnis properti ini mungkin berumur pendek. Meningkatnya pengangguran dan lockdown baru bulan ini akan mempersulit transaksi.

Bank of England, bank sentral Inggris, memperluas stimulus moneter pada Kamis lalu karena perkiraan pertumbuhan dipangkas.

"Langkah-langkah dukungan pemerintah tidak diragukan lagi telah membantu untuk menunda penurunan yang sempat diprediksi di pasar perumahan, tetapi mereka tidak akan berlanjut tanpa batas," kata Russell Galley, Direktur Pelaksana Halifax.

Dengan sejumlah kendala yang dihadapi pasar perumahan, dia memperkirakan ada tekanan penurunan yang lebih besar pada harga rumah saat memasuki 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper