Bisnis.com, JAKARTA – Mulai bergeraknya sektor industri penerbangan turut berpengaruh terhadap penjualan avtur PT Pertamina (Persero) meski belum berdampak signifikan.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa secara nasional tren konsumsi avtur mulai meningkat walau belum secara signifikan.
Fajriyah mengatakan per Oktober 2020, stok avtur yang ada di Pertamina masih berada di level 70 hari.
"Oktober ini masih kurang dari 10 persen peningkatannya dibandingkan denganSeptember. Kalau dibandingkan dengan rata-rata normal sebelum pandemi masih jauh, lebih dari 60 persen drop-nya," ujarnya kepada Bisnis pada Senin (26/10/2020).
Dia mengatakan bahwa angka realisasi tersebut merupakan konsumsi secara nasional.
Fajriyah mengutarakan di bandar udara tertentu masih terdapat penurunan konsumsi hingga 80 persen–90 persen dari konsumsi normal.
Sebagai contoh, konsumsi avtur di Bali belum seutuhnya pulih. Hal itu terlihat dari jumlah penerbangan yang baru mencapai 30–50 penerbangan per hari dibandingkan dengan pada masa normal 250 penerbangan.
Penurunan penjualan avtur paling besar di Bali terjadi pada Juni dengan konsumsi Avtur hanya 2.000 KL, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan avtur pada tahun ini turun 96 persen atau 74.000 KL.