Bisnis.com, JAKARTA – Realisasi produksi gas alam cair atau liquified natural gas (LNG) Indonesia dari dua kilang mencapai 155,5 kargo sepanjang Januari 2020—September 2020.
Deputi Keuangan dan Monetisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief S. Handoko mengatakan bahwa realisasi tersebut terdiri atas produksi kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur) 63,4 kargo dan dari kilang LNG Tangguh (Papua Barat) 92,1 kargo.
Adapun, hingga akhir tahun, pihaknya memproyeksikan produksi dari kilang Bontang mencapai 84,6 kargo dan produksi dari kilang LNG Tangguh akan mencapai 121,1 kargo.
"Memperhitungkan kontrak yang masih ada proyeksi 2020 sebesar 205,7 kargo," katanya dalam paparannya kepada media pada Jumat (23/10/2020).
Dalam perkembangan yang terbaru terkait dengan berakhirnya kontrak pembeli asal Jepang yakni Western Buyer (WBX) pada akhir tahun nanti, Arief mengatakan bahwa pihaknya memiliki kewajiban untuk mencari pembeli baru atas komitmen LNG dari kilang Bontang tersebut.
Dia mengatakan bahwa pihaknya belum dapat membuka identitas calon pembeli LNG dari kilang Tangguh tersebut mengingat akan sangat sensitif di tengah kondisi oversupply LNG di dunia.
Baca Juga
"Sudah ada beberapa buyer di antaranya dari WBX, 30 kargo 2020 ini bisa dipenuhi. Saya tidak tahu pada 2021 kebetulan produksi PHM [Pertamina Hulu Mahakam] sedikit turun, jadi tidak terlalu banyak kargo yang bisa dipasarkan. Komersialisasi pengganti WBX ini tidak perlu dikhawatirkan," tuturnya.