Bisnis.com, JAKARTA — Perta Arun Gas menandatangani nota kesepahaman bersama dengan PT Natuna Eton Energy untuk penjajakan potensi kerja sama pembangunan dasilitas penyimpanan LNG di Kilang LNG Arun.
Presiden Direktur Perta Arun Gas (PAG) Arif Widodo menjelaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan simbol terjalinnya kerja sama antara perusahaan dan Natuna Eton Energy guna mendukung peluang bisnis hub LNG dan pemenuhan pasar LNG wilayah China dan Asia Tenggara.
"Kami berharap di tahap awal pelaksanaan kajian meliputi aspek teknis dan komersial dapat terselesaikan dalam jangka waktu selama 6 bulan ke depan," ujarnya melalui siaran pers, Selasa (20/7/2020).
Arif mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU [memorandum of understanding] tersebut merupakan langkah awal dimulainya kerja sama kedua perusahaan untuk selanjutnya dilakukan proses studi kelayakan bersama untuk melihat potensi besar kerja sama dalam bisnis LNG.
Arif menjelaskan bahwa apabila nantinya kajian selesai dan keekonomian bisa dipastikan, Natuna Eton akan menjadi mitra yang akan membangun fasilitas penyimpanan LNG tambahan di fasilitas eks LNG Arun.
Dia berharap supaya proses kajian tidak memakan banyak waktu agar pembangunan bisa segera dimulai. Pembangunan tangkinya sendiri bisa memakan waktu 2,5 tahun.
Baca Juga
"Untuk pelaksana pembangunan nantinya funding-nya nanti dari natuna eton energy, sehingga pelaksanaan bisa secepat mungkin. Nantinya apabila betul bisa terlaksana cepat akan mengoperasikan bersama," jelasnya.
Saat ini Perta Arun sudah mengelola lima fasilitas penyimpanan LNG dengan masing-masing kapasitas mencapai 127.000 meter kubik.
Rencananya Natuna Eton sebagai mitra akan melakukan ekspansi fasilitas tangki dengan penambahan dua penyimpanan LNG dengan kapasitas 150.000 meter kubik. Selanjutnya Perta Arun yang akan mengelola tangki LNG baru nantinya.
Alfiansyah Syahbirin Syafe'I, Wakil Presiden Direktur PT Natuna Eton Energy, menjelaskan bahwa kajian secepatnya akan segera dilakukan.
Dia berharap agar kajian bersama bisa selesai pada awal tahun depan sehingga proses konstruksi bisa dimulai.
"Paling tidak pada awal tahun depan kami sudah mulai bisa berjalan mungkin di dalam satu sampai tiga bulan ini kami akan rampungkan business plan dengan PAG, sudah matang ya, tinggal jalan," ungkap Alfiansyah.