Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol menargetkan pembangunan jalan tol Lubuk Linggau—Curup—Bengkulu selesai pada akhir 2022.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan bahwa ruas tol yang menghubungkan Sumatra Selatan dengan Bengkulu ini dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan biaya investasi Rp37,61 triliun.
Data BPJT mencatat progres pembangunan ruas tol ini khususnya pada seksi 3 ruas Taba Penanjung—Bengkulu sepanjang 17,6 km saat ini progresnya telah mencapai 52,50 persen.
"Jalan tol Lubuk Linggau—Curup—Bengkulu sepanjang 95,80 kilometer yang juga merupakan bagian dari ruas tol Trans-Sumatra dibangun sebagai upaya untuk turut mendukung sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Lubuk Linggau serta Provinsi Bengkulu dan sekitarnya," ujarnya melalui siaran pers, Senin (19/10/2020).
Selain itu, kehadiran jalan tol ini akan mengembangkan potensi perekonomian dan kelancaran konektivitas masyarakat di wilayah Lubuk Linggau yang berada antara Palembang dan Bengkulu, serta konektivitas jalan tol yang terintegrasi dengan pengembangan Pelabuhan Baai.
Untuk konstruksi jalan tol ini nantinya akan terdapat terowongan sepanjang 7 km menembus bukit barisan dengan kedalaman maksimal 352 meter dan jembatan bentang panjang yang membentang diatas lembah dengan ketinggian pilar mencapai 45—90 meter. Jalan tol tersebut akan dilengkapi oleh dua simpang susun.
Baca Juga
"Setelah tol ini beroperasi secara keseluruhan, akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif setiap harinya, baik untuk masyarakat di wilayah Lubuk Linggau, Curup menuju ke Bengkulu maupun masyarakat yang melintasi Pulau Sumatra."
Pembangunan ruas tol Lubuk Linggau—Curup—Bengkulu terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi 1 Lubuk Linggau—Kepahiang (54,50 km), Seksi 2 Kepahiang—Taba Penanjung (23,70 km), dan Seksi 3 Taba Penanjung—Bengkulu (17,60 km).