Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Mulai Pulih, Sektor Pertanian Pendorong Terbesar

Beberapa hasil sektor pertanian yang naik cukup besar, di antaranya produk hortikultura, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, kopi, lada, serta udang hasil tangkap.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada September 2020 sebesar US$14,01 miliar. Dibandingkan Agustus 2020, kinerja ekspor meningkat sebesar 6,97 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan perkembangan kinerja ekspor pada September 2020 cukup baik, yang didorong oleh kenaikan ekspor migas maupun nonmigas.

"Ini irama yang menggembirakan baik dari sisi migas maupun nonmigas dengan kenaik 6,97 persen," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/10/2020).

Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja ekspor masih mencatatkan penurunan, namun sangat tipis, yaitu turun 0,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Dengan melihat ini, posisi ekspor kita pada September 2020 sudah hampir sama dengan September 2019. Pada September 2020 total nilai eskpor US$14,01 miliar, pada September 2019 US$14,08 miliar. Masih turun, tapi sangat tipis," jelasnya.

Berdasarkan sektor, Suhariyanto menjelaskan sektor yang mengalami pertumbuhan yang tinggi, yaitu sektor pertanian, sebesar 20,84 persen mtm atau 16,22 persen yoy.

Beberapa hasil sektor pertanian yang naik cukup besar, di antaranya produk hortikultura, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, kopi, lada, serta udang hasil tangkap.

Adapun, kenaikan eskpor hasil pertanian secara tahunan dikontribusi oleh kenaikan ekspor beberapa komoditas, seperti sarang burung, udang hasil tangkap, cengkeh, sayuran, dan lada hitam.

Kenaikan yang konsisten tersebut pun kata Suhariyanto diiringi dengan penurunan kontribusi sektor pertambangan, sehingga menyebabkan kontribusi pertanian terhadap total ekspor merangkak naik.

"Share pertanian terhadap total ekspor pada September 2019 baru 2,5 persen, naik jadi 2,95 persen di September 2020," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper