Bisnis.com, JAKARTA — Usulan stimulus untuk industri hulu minyak dan gas bumi dinilai dapat memitigasi dampak dari fluktuasi harga minyak saat ini.
Selama masa pandemi Covid-19, harga minyak dunia terus berfluktuasi seiring dengan adanya anggapan kurangnya permintaan minyak.
Kondisi itu, turut berdampak untuk harga minyak mentah Indonesia pada September 2020 yang kembali turun menjadi US$37,43 per barel.
Ketika merespons kondisi tersebut, Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah guna memitigasi dampaknya terhadap industri hulu migas dalam negeri.
"Itulah mengapa SKK Migas kan sempat mengajukan stimulus untuk hulu migas kan," katanya kepada Bisnis, Kamis (8/10/2020).
SKK Migas mengusulkan antara lain sejumlah insentif untuk diberikan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan tengah mengupayakan adanya tax holiday untuk pajak penghasilan dari tiap-tiap wilayah kerja.
Baca Juga
Selanjutnya, usulan barang milik negara hulu migas tidak dikenakan biaya sewa, dan penghapusan biaya pemanfaatan kilang LNG Badak sebesar US$0,2 per MMBtu.
SKK Migas mendorong untuk memberi insentif untuk beberapa waktu tertentu dengan bentuk seperti depresiasi dipercepat, perubahan split sementara, domestic market obligation full price guna meningkatkan nilai keekonomian.