Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sulsel) ingin segera mewujudkan beroperasinya bank gabah untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan petani.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pemprov sudah berkoordinasi dengan PT Medco Agro Group untuk mendirikan bank gabah di sejumlah daerah sentra produksi beras di provinsi tersebut.
“PT Medco Agro Group yang memberikan penawaran ke pemprov mengenai bank gabah ini. Pemprov menilai ini sangat menjanjikan karena sektor pertanian saat ini menjadi sebagian besar profesi warga Sumsel,” kata dia di Palembang, Rabu (7/10/2020).
Sementara itu perwakilan dari Medco Agro Group Yana Panigoro mengatakan penawaran kerja sama untuk membangun bank gabah di Sumsel dilatarbelakangi karena Sumsel merupakan daerah surplus beras. Selain itu, lanjut dia, saat ini nilai tambah dari hasil industri gabah atau beras di Sumsel kurang dinikmati petani.
Sebagian besar hasil gabah basah produksi petani Sumsel, kata dia, disuplai ke luar daerah. Akibatnya, pabrik penggilingan padi kecil menjadi kalah bersaing. “Sehingga banyak pabrik giling padi yang mati suri,” katanya.
Ketua Umum Penggilingan Padi Indonesia (Perpadi) Soetarto Alimoeso menambahkan Sumsel perlu membangun bank gabah yang berfungsi sebagai penyangga/penyedia gabah bagi penggilingan padi kecil. Bank gabah ini, kata dia, akan disinergikan dengan BUMD Agribisnis.
Baca Juga
Sejauh ini Sumsel merupakan provinsi kelima sebagai produsen beras tertinggi pada 2019 setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Tahun ini Sumsel menargetkan produksi padi 4.925.191 ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan per 17 Agustus 2020 mencapai 2.899.041 ton GKG dengan luas tanam 840.663 hektare. Sumsel memerlukan tambahan luas tanam 128.719 hektare agar target capaian produksi tersebut bisa dipenuhi.