Bisnis.com, JAKARTA — Kasus positif Covid-19 yang merebak di berbagai negara memberi dampak terhadap harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price pada September 2020.
Berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, ICP September turun sebesar US$4,20 per barel menuju level USS$37,43 per barel dari ICP Agustus yaitu US$41,63 per barel.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan bahwa perkembangan Covid-9 membuat para pelaku pasar kembali memperhitungkan permintaan minyak global.
"Sebaran virus Corona dalam sebulan cukup memberi efek domino terhadap permintaan dan harga [minyak mentah] di pasar internasional," kata Agung melalui siaran pers, Rabu (7/10/2020).
Penetapan ICP September tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 191 K/12/MEM/2020 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2020 yang diundangkan sejak 2 Oktober 2020.
Selain penyebaran Covid-19, langkah OPEC+ dalam menindak negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi, bahkan rencana pertemuan luar biasa pada Oktober menjadi sentimen negatif tersendiri bagi ICP September.
Baca Juga
Penyebab lainnya adalah keberadaan ketersediaan minyak mentah, bensin, dan distilat Amerika Serikat pada pertengahan September.
Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) AS, stok minyak mentah turun 1,6 juta barel, bensin turun 4 juta barel, dan distilat turun 3,4 juta barel.
"Harga minyak juga dipengaruhi kurs dolar Amerika yang melemah terhadap mata uang utama lainnya," jelasnya.
Meski pada akhir pekan lalu harga minyak dunia sempat mengalami penguatan akibat paket stimulus ekonomi yang dikucurkan oleh Pemerintah Amerika Serikat, hal tersebut belum mampu mendongkrak harga minyak melampaui bulan sebelumnya.
Berikut ini perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada September 2020 dibandingkan dengan Agustus 2020:
- Dated Brent turun US$4,01 per barel dari US$44,82 per barel menjadi US$40,81 per barel.
- WTI (Nymex) turun sebesar US$2,76 per barel dari US$42,39 per barel menjadi US$39,63 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$3,15 per barel dari US$45,02 per barel menjadi US$41,87 per barel.