Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan jumlaj penduduk Indonesia pada 2030 hampir mencapai 300 juga jiwa. Sebab itu diperlukan penataan di perkotaan.
Dia mengatakan dari perkiraan tersebut, 63,4 persen penduduk pada 2030 tinggal di perkotaan. Walhasil agenda baru perkotaan dinilai Presiden menjadi sangat penting.
"Jika tidak disipakan secara serius pertumbuhan pesat masyarakat tersebut bisa memicu permasalahan mulai dari masalah kepadatan hingga kemiskinan, masalah lingkungan dan ketersediaan ruang publik, ketersediaan infrastruktur dasar terutama air bersih dan sanitasi," katanya saat memperingati Hari Habitat Dunia, Senin (5/10/2020).
Selain itu perumahan dan masalah perkotaan juga perlu menjadi perhatian. Bila ditangani dengan baik, maka urbanisasi dapat menjadi peluang yang luar biasa bagi kemajuan bangsa.
Penyelesaian penataan perkotaan juga akan menumbuhkan ekonomi, menjadi pusat kreativitas dan inonasi serta meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat.
Menurut Presiden, rumah adalah kebutuhan dasar semua orang di dunia. Selain itu rumah dapat memperkuat keluarha sebagai pilar utama kekuatan bangsa.
"Pemerintah Indonesia berusaha kerasa agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni, dan sejak tahun 2015, telah dilaksanakan program satu juta rumah."
"Target pembangunan satu juta unit rumah pertahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," terangnya.