Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Masih Kekeh Akuisisi Blok Migas Luar Negeri

Pada saat ini Pertamina memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 14 negara.
Kilang Plaju PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Palembang. istimewa
Kilang Plaju PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Palembang. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Akuisisi lapangan minyak dan gas bumi yang direncanakan PT Pertamina (Persero) disebut sebagai upaya pemenuhan pasokan minyak mentah untuk kebutuhan kilang di dalam negeri.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa Pertamina berkontribusi sebesar 40 persen dari total produksi minyak dan gas bumi nasional yakni sebesar 420.000 barel oil equivalent per day (boepd).

Pada tahun depan, setelah alih kelola Blok Rokan, kontribusi produksi Pertamina akan lebih besar yakni sekitar 60 persen dan akan meningkatkan jumlah produksi 1 juta barel per hari (bph) pada 2025.

Namun, jumlah itu masih tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan minyak mentah untuk kilang-kilang milik Pertamina yang saat ini memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta bph.

Sementara itu, dengan rampungnya empat proyek refinery development master plan (RDMP) dan 1 grass root refinery (GRR) akan meningkatkan kapasitas pengolah menjadi 1,8 juta bph dan juga meningkatkan kualitas kilang sehingga dapat mengolah jenis sulfur yang lain.

"Jika kebutuhan untuk kilang harus kita penuhi, maka penting melakukan akuisisi luar negeri dan membawa minyaknya ke dalam. Ini bagaimana kita meningkatkan ketahanan dari penyediaan crude," katanya dalam sebuah webinar yang digelar pada Selasa (6/10/2020).

Dia menambahkan bahwa apabila akuisisi lapangan migas luar negeri tidak dilakukan, pasokan minyak mentah dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dalam negeri tidak akan mencukupi sehingga impor minyak mentah akan meningkat.

Adapun, pada saat ini Pertamina memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 14 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela, dan Amerika Serikat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper