Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Properti Diprediksi Tertekan hingga Awal Tahun Depan

Stimulus yang digelontorkan pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional seperti KPR maupun bunga yang lebih rendah belum mampu berdampak signifikan pada sektor properti hunian.
Ilustrasi rumah mewah/Vancouver-realestates.com
Ilustrasi rumah mewah/Vancouver-realestates.com

Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan properti hunian diperkirakan terus tertekan hingga akhir tahun bahkan hingga awal tahun depan.

Director Leads Property Darsono Tan mengatakan bahwa saat ini para pengembang masih berharap penjualan sampai awal Desember. Kendati demikian, menurutnya, tidak akan ada kenaikan penjualan.

"Di Desember dan Januari penjualan mostly akan turun," ujarnya kepada Bisnis, Senin (5/10/2020).

Dia menuturkan bahwa stimulus yang digelontorkan pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional seperti KPR maupun bunga yang lebih rendah belum mampu berdampak signifikan pada sektor properti hunian. Para pengembang masih mengandalkan peluncuran produk baru seperti Tenjo City Podomoro dan produk Summarecon Bogor.

"Daerah lain yang cukup laku masih daerah serpong seperti produk Eleevee dari Alam Sutera, ada juga Summarecon Serpong dan BSD," tutur Darsono.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan DPP REI Hari Ganie menuturkan bahwa saat ini peminat properti hunian sebesar 70 persen berada empat wilayah yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.

Sementara itu, sebesar 20 persen berada di kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi nasional, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Makassar, dan Balikpapan.

"Lalu 10 persen sisanya terkonsentrasi di kota-kota yang sumber daya alamnya relatif kuat seperti Palembang, Pontianak, dan Cirebon," ucapnya.

Dia menuturkan bahwa sektor properti mengalami tekanan yang cukup besar. Meskipun telah ada stimulus properti yang diberikan oleh pemerintah, tetapi belum berdampak besar untuk menggerakan sektor properti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper