Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan raksasa perminyakan Chevron Corp. segera merealisasikan akuisisi Noble Energy Inc. senilai US$4,1 miliar atau setara dengan Rp61,09 triliun (kurs Rp14.900 per dolar AS).
Mengutip Bloomberg, pemegang saham Noble Energy Inc. menyetujui akuisisi perusahaan oleh Chevron Corp. senilai US$4,1 miliar. Hal ini menjadi salah satu transaksi terbesar industri minyak AS tahun ini.
Pemungutan suara pemegang saham Noble berlangsung pada hari Jumat (2/10/2020) secara virtual. Namun, sempat ada penentangan dari salah satu pemegang saham, yakni Elliott Management Corp.
Eliiot, manajer investasi asal Amerika Serikat yang juga menjadi pemilik klub Liga Italia AC Milan, menganggap Chevron tidak membayar cukup. Mereka pun mendesak investor lain untuk tidak mendukung adanya transaksi tersebut.
Memang ketika Chevron setuju untuk membeli Noble pada Juli 2020, tawaran tersebut bernilai US$5 miliar. Nilai itu termasuk premium dan melampaui 7,5 persen target harga yang dipatok perseroan.
Namun demikian, sejak itu nilai kesepakatan telah menurun hampir US$1 miliar karena jatuhnya permintaan minyak mentah yang dipicu oleh virus korona melanda ekuitas perusahaan minyak.
Baca Juga
Sekitar 10 persensuara menentang kesepakatan itu, menurut pengajuan peraturan setelah pasar saham AS ditutup.
Bagi Noble, akuisisi tersebut menawarkan jalan ke depan pada saat perusahaan sejenis berjuang untuk bertahan lebih lama dari harga minyak yang sangat rendah dan rasa frustrasi investor dengan sektor yang sebagian besar telah gagal menghasilkan pengembalian yang berarti.
Chevron, sementara itu, memperoleh perseroan gas alam besar di Mediterania Timur, sambil meningkatkan jejak minyak serpihnya di AS setelah keluar dari kesepakatan untuk membeli Anadarko Petroleum Corp. tahun lalu.