Bisnis.com, JAKARTA-- PT Brantas Abipraya (Persero) mengaku berminat untuk menggarap proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang ditawarkan Kementerian PUPR yakni duplikasi atau penggantian jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa.
Radhman Siahaan Manager Produksi Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya menilai proyek yang ditawarkan itu menarik, dan perseroan menyatakan berminat untuk ikut serta dalam proses lelang nantinya.
"Menarik proyeknya dan kami berminat untuk ikut. Karena kami juga sudah pernah mengerjakan jembatan-jembatan duplikasi di tempat lainnya," ujarnya kepada Bisnis Jumat (2/10/2020).
Dia menguraikan beberapa proyek duplikasi jembatan yang pernah digarap Jembatan Sembayat Jawa Timur, Jembatan Landak Kalimantan Barat. Kemudian ada juga proyek penanganan jembatan runtuh pada Jembatan Sicicin - Widang Jawa Timur.
Untuk proyek yang saat ini masih berjalan dan dikerjakan perseroan yaitu proyek Jembatan Rahabangga dan Asera di Sulawesi Tenggara
Adapun sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek penggantian dan/atau duplikasi jembatan tipe Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa dengan nilai investasi Rp2,35 triliun.
Baca Juga
Sementara untuk proyek penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH terdapat 38 jembatan dengan total panjang sekitar 3.000 meter yang berada di dalam sistem jaringan jalan nasional dan jalur logistik nasional di Pulau Jawa, baik di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH tersebar di jalur Pantai Utara (Pantura) sebanyak 17 jembatan, Lintas Tengah 11 jembatan, Lintas Selatan 8 jembatan, dan jalur Pantai Selatan (Pansela) sebanyak 2 jembatan.
Kebutuhan penanganan 38 jembatan CH tersebut merupakan bagian dari mitigasi risiko akibat usia jembatan yang sudah tua dan overloading kendaraan.
Skema pengembalian investasi berupa ketersediaan layanan/Availability Payment dengan masa konsesi 12 tahun. Konstruksi jembatan direncanakan mulai 2021-2023 dan akan beroperasi penuh pada 2023.