Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya menargetkan pembentukan holding pariwisata dan pendukung rampung pada 2021 dari sisi perangkat hukum hingga transfer kepemilikan kepada holding.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura I (AP I) Andi S. Bratamihardja mengatakan berdasarkan surat terbaru yang diperoleh dari Kementerian BUMN, nama holding berubah dari sebelumnya aviasi dan pariwisata menjadi pariwisata dan pendukung. Dia membeberkan anggota holding tersebut adalah BUMN aviasi, pariwisata, dan ritel.
“Targetnya memang awal 2021 keluar produk hukum yakni PP pada awal 2021. Begitu keluar kami harus cepat melaksanakan eksekusi holding itu dan memasukkan anak-anak usahanya. Belum ada definitive tanggalnya tetapi memang tidak lama karena 2021 sinergi sudah terjadi,” jelasnya, Kamis (1/10/2020).
Saat ini, lanjutnya, masing-masing pihak membentuk gugus tugas yang akan mempersiapkan wadah, struktur hingga perencanaan sinergi rute bersama dengan maskapai dan operator bandara. Selain itu juga ada gugus tugas untuk menciptakan tingkat permintaan.
Tugasnya melakukan inisiatif yang dapat dilakukan holding bersinergi dengan lembaga pemerintah untuk pemulihan jangka pendek, menengah, hingga panjang.
Baca Juga
Hasilnya diharapkan dapat memperbaiki kinerja ritel, bandara dan pariwisata. Andi mengaku saat ini terkait tahapan-tahapan dan tanggal pelaksanaannya belumlah definitif. Pelaksanaanya memang masih menantikan pemerintah karena realisasinya membutuhkan perangkat dan administrasi negara.
Oleh karena itu, menjadi tugas dari masing-masing anggota adalah mempersiapkan transfer agar berjalan dengan baik dari sebelumnya kepemilikan langsung oleh negara kepada induk holding. Tak hanya itu calon induk holding sudah ditentukan.
Sebagai pembagian tugas, sebagai holding saat ini yang sedang dipersiapkan adalah perhitungan jelas nilai saham yang dialihkan pemerintah kepada holding. Sementara pemegang saham menyiapkan pendukung agar transfer kepemilikan pemerintah ke holding berjalan mulus.