Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pandemi virus Corona (Covid-19) menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia. Tidak hanya itu saja, pandemi juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat.
"Pertumbuhan yang biasanya positif, tapi karena pandemi ini pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi secara tajam," kata Presiden dalam pembukaan Muktamar IV PP Parmusi tahun 2020 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020).
Jokowi menyebut pada kuartal kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi India minus 23,9 persen, Inggris 27,1 persen, Malaysia minus 17,1 persen, Singapura 13,2 persen.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan pada kuartal kedua tahun ini, perekonomian Indonesia juga minus 5,32 persen, padahal sebelumnya pada kuartal pertama masih tumbuh positif 2,97 persen.
"Inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya. Banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang bertahan hidup. Dalam menghadapi ujian dan cobaan ini kita tidak boleh menyerah," ujarnya.
Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk terus berikhtiar sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 sekaligus membantu warga yang paling terdampak pandemi Covid-19 untuk memulihkan kondisi ekonominya.
Baca Juga
"Saya ingin kembali menegaskan bahwa bagi pemerintah, kesehatan rakyat adalah prioritas yang utama. Bagi yang sehat dijaga dan dilindungi agar tidak terpapar. Bagi yang terpapar kita berupaya untuk bisa disembuhkan," ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa sampai dengan 26 September 2020, jumlah orang yang terpapar Covid-19 di 215 negara sudah mencapai 32,7 juta orang.
Selain itu, Covid-19 juga telah menyebabkan sekitar 991.000 orang meninggal dunia. Adapun, di Indonesia kasus meninggal dunia akibat Covid-19 telah mencapai lebih dari 10.000 orang.