Bisnis.com, JAKARTA - Serapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sisi anggaran baru mencapai 21,1 persen dari total pagu anggaran. Serapan minim ini dipicu oleh keterlambatan pembayaran insentif tenaga kesehatan.
Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 PEN, Raden Pardede mengakui bahwa setelah rapat beberapa waktu disimpulkan ada keterlambatan dalam pemberian insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) sehingga pemerintah berupaya menerapkan strategi baru.
“Insentif ini mereka [Kementerian Kesehatan] masih tunggu tiga bulan sekali. Sekarang kita percepat kenapa tidak setiap bulan,” katanya melalui pertemuan virtual dengan beberapa media, Selasa (22/9/2020) petang.
Raden mengklaim percepatan serapan anggaran sudah mulai berjalan. Ini karena sebelumnya serapan dari sisi kesehatan hanya 3-4 persen.
“Jadi kita kejar ini di bulan ke depan. Bisa kita bayangkan dari 21 persen jadi 96 persen,” jelasnya.
Secara keseluruhan, anggaran PEN yang jumlahnya Rp695,2 triliun baru terealisasi Rp254,4 triliun atau 36,6 persen. Raden yakin hingga akhir tahun anggaran dapat terserap semua.
Baca Juga
“Ini mulainya bulan Juni. Dilihatnya bukan dari Januari program ini. 40 persen ini jangan bandingkan dengan bulan Januari,” ucapnya.