Bisnis.com, JAKARTA - Laju inflasi pada Agustus turun -0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, inflasai tahun kalender 0,93 persen dan secara tahunan 1,32 persen.
Rendahnya laju inflasi sejalan dengan kondisi Indonesia yang masih dibayangi oleh pandemi Covid-19, serta pemberlakuan pembatasan sosial.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa faktor utama penurunan tersebut sebenarnya adalah lemahnya permintaan. Sementara itu, pasokan melimpah.
“Inflasi inti dan volatile food masih menurun seiring permintaan masih rendah dan melimpahnya pasonan dari panen dan stok impor,” katanya melalui konferensi virtual, Selasa (22/9/2020).
Sri menjelaskan bahwa bahwa inflasi harga barang atau jasa yang diatur pemerintah atau administered price mulai meningkat sejak Mei lalu. Penyebabnya adalah kenaikan tarif transportasi seiring dengan pelongaran pembatasan sosial berskala besar.
Selain itu juga terjadi pembentukan harga yang lebih tinggi untuk memenuhi protokol kesehatan dan kenaikan harga rokok.
Baca Juga
“Sampai dengan akhir tahun, proyeksi inflasi 2020 akan berada di kisaran 2 persen,” jelasnya.
Jika proyeksi tersebut benar, inflasi turun dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015, besarannya 3,35 persen. Lalu 2016 turun jadi 3,02 persen. Tahun berikutnya naik 3,61 persen. Pada 2018 mulai turun menjadi 3,13 persen dan tahun lalu 2,72 persen.