Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Prediksi BI Terkait Inflasi September

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga September, laju inflasi tetap akan berada pada level yang rendah.
Warga berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga di salah satu supermarket di Cimahi, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Rachman
Warga berbelanja kebutuhan pangan dan rumah tangga di salah satu supermarket di Cimahi, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakakan inflasi September 2020 masih tetap akan berada pada level yang rendah, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga bulan ini.

Kepala Departemen Komunikasi (BI) Onny Widjanarko menyampaikan perkembangan harga pada September 2020 diproyeksi deflasi sebesar -0,01 persen secara month-to-month (mtm).

Dengan demikian, perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender adalah sebesar 0,92 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (year-on-year/yoy).

Onny mengatakan, penyumbang utama deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen mtm, daging ayam ras sebesar -0,03 persen mtm, bawang merah -0,02 persen mtm, jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% persen mtm .

Sementara, komoditas yang menyumbang inflasi yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,02 persen mtm.

"Kenaikan harga bawang putih diperkirakan karena pasokan impor yang mulai berkurang, sedangkan kenaikan harga minyak goreng sejalan dengan kenaikan harga CPO internasional," katanya melalui keterangan resmi (18/9/2020).

Onny mengatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

BI juga akan terus memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper