Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun perencanaan untuk mencari peluang meraup cuan dari upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi melalui keberadaan bandara superhub yang dapat menunjang konektivitas.
Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani, dalam webinar Hub dan Superhub di Penerbangan "Mau Dibawa ke Mana Bandara Kita" yang diselenggarakan Bisnis Indonesia pada Senin (21/9/2020), mengungkapkan terdapat setidaknya tujuh rencana yang telah disusun pemerintah terkait dengan hal tersebut.
Pertama, segmentasi pelanggan. Dalam hal ini, pemerintah memetakan potensi wisatawan dengan target devisa. Kedua, memetakan destinasi pariwisata dengan potensi pasar yang ada, sekaligus arah peluang pengembangan destinasi sesuai dengan pasar dan keunikan.
Ketiga, dari segi aviasi. Pemerintah tengah membangun ekosistem ekonomi aviasi, mulai dari maskapai, bandara, logistik, ground handling services, dan aset destinasi.
Keempat, pemerintah memetakan dan mengembangan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan keperluan destinasi dan pasar. Kelima, menyelenggarakan beragam event dan promosi berskala internasional sebagai bagai daya tarik.
Keenam, menciptakan travel pattern sesuai dengan potensi pasar dan aset yang dimiliki destinasi. Ketujuh, membuat kantor perwakilan dengan aviasi dan pariwisata terintegrasi di negara-negara dengan potensi pariwisata besar.
Beberapa tahun ke depan, menurutnya, pemerintah akan menyinergikan antara penerbangan dan pariwisata. “Fungsi sektor penerbangan tidak hanya sebagai support system, tapi antara pariwisata dan strategi pengembangan aviasi adalah satu kesatuan. Dengan demikian, kita berharap bisa bersaing, paling tidak dengan Singapura," kata Rizki.