Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan aktivitas perekonomian menurun. Sejalan dengan itu, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun berimbas pada operasional perusahaan.
Meski demikian, berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap 34.559 lapangan usaha, sebanyak 6 dari 10 perusahaan masih beroperasi seperti biasa di tengah pandemi.
BPS mencatat, sebanyak 58,95 persen perusahaan yang disurvei masih beroperasi seperti biasa dari total usaha yang disurvei tersebut.
Sementara itu, sebanyak 24,31 peren perusahaan masih tetap beroperasi, namun menerapkan kebijakan pengurangan kapasitas, baik jam kerja, mesin, maupun tenaga kerja.
Selama pandemi Covid-19, ternyata hanya 5,45 persen perusahaan yang beroperasi dengan penerapan bekerja dari rumah (work from home/WFH) untuk sebagian pegawai.
Sebanyak 2,05 persen perusahaan beroperasi dengan penerapan WFH untuk seluruh pegawai.
Baca Juga
BPS juga mencatat, ada sebanyak 8,76 persen perusahaan yang berhenti beroperasi selama PSBB berlangsung. Di sisi lain, ada 0,49 persen perusahaan yang beroperasi bahkan melepihi kapasitas sebelum pandemi Covid-19.
"Secara umum, 6 dari setiap 10 perusahaan masih beroperasi seperti biasa," tulus BPS dalam laporan Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha yang diterima Bisnis, Senin (21/9/2020).
Lebih lanjut, BPS menemukan bahwa pada 5 provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi, secara rata-rata ada sebanyak 5 dari 10 perusahaan yang masih beroperasi seperti biasa.
Perusahaan tersebut tercatat paling banyak di Povinsi Sulawesi Selatan, kemudian diikuti oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan yang kelima adalah DKI Jakarta.
Berdasarkan sektor, BPS mencatat sekitar 77 dari setiap 100 perusahaan di sektor pengadaan air dan pengelolaan limbah; pertanian, peternakan dan perikanan; dan real estat masih beroperasi seperti biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
