Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menilai realisasi holding industri penerbangan dan pariwisata merupakan inisiatif dari kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diharapkan bisa dimulai persiapannya pada tahun ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan rencana holding bisa mulai dipersiapkan pada tahun ini.
“Kalau inisiatif bisa mulai 2022 tentunya dari Kementerian BUMN, tetapi memang diharapkan ke-setup tahun ini,” jelasnya, Kamis (17/9/2020).
Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan mengaku belum bisa banyak berkomentar terkait degan persiapan holding tersebut karena yang menjadi motor penggerak adalah Kementerian BUMN.
Sebelumnya dikabarkan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan pada kuartal I/2021 sampai kuartal II/2022 bisa melakukan restrukturisasi portofolio secara lebih efektif. Setelah holding ini efektif dan klasternya terjadi pada 2022, konektivitas udara untuk menggerakkan arus pariwisata ini bisa berjalan.
Sejalan dengan itu, pria yang akrab disapa Tiko ini juga mengatakan restrukturisasi BUMN tengah digencarkan, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan terkait keuangan dan kemudian membantu pemulihan Covid-19.
Baca Juga
Pada fase ini, pihaknya juga melakukan klasterisasi untuk memperkuat sinergi dan fokus
di masing-masing BUMN. Pada 2021-2022, diharapkan perusahaan BUMN bisa melakukan restrukturisasi portofolio secara lebih efektif.